Seharusnya di era reformasi, peran partai itu menguat dalam melahirkan calon pemimpin bangsa.
"Elit politik kita harus keluar dari zona nyaman dari rutinitas pemilu ini,” ujarnya.
Sedangkan ekonom senior FEB UGM Dumairy mengatakan, keberpihakan politisi dan partai pada kelompok yang lemah pada petani dan nelayan sangat sulit diwujudkan, sepanjang transaksi politik uang antara calon pemimpin dengan pemilih masih saja tetap berlangsung.
”Kita tidak bisa berharap banyak, apapun yang dikampanyekan caleg dan calon pemimpin. Kita masih terperosok dalam lubang yang sama dalam setiap pemilu,” katanya.***/bambang sugiharto