Network
YOGYALINE – Inilah elektabilitas partai-partai di sejumlah wilayah penentuan dalam Pemilu 2024 berdasar hasil survei elektabilitas partai politik oleh Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada 9 Februari 2024 atau lima hari menjelang pemungutan suara.
Survei dari Indikator politik dilakukan pada 28 Januari hingga 4 Februari 2024, yang juga dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia.
Dalam survei Indikator diperoleh data; PDIP unggul di Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, NTT, Kalbar, Sulawesi Utara, dan Papua.
Baca Juga: Ganjar-Mahfud Bacakan Maklumat di Kampanye Pamungkas: Kami Bukan Pemimpin yang Cacat Moral
Sedangkan Gerindra unggul di Jawa Barat dan Banten. PKB unggul tipis di Jawa Timur.
Dalam survei selama enam hari oleh Indikator itu juga ditampilkan angka elektabilitas Gerindra dan PSI cukup menyodok prosentasenya di provinsi-provinsi yang selama ini termasuk relatif tidak kuat.
Bahkan disebutkan Indikator PSI lebih tinggi dari elektabilitas PPP, Perindo, Hanura, Ummat, dan PBB.
Secara keseluruhan provinsi, elektabilitas PDIP memiliki elektabilitas tertinggi 20,3 persen, disusul Gerindra 18 persen, Golkar 11.9 persen.
Kemudian PKS 8,4 persen, PKB 8,3 persen, Demokrat 7,2 persen, Nasdem 5,9 persen, PAN 5,5 persen.
Di bawahnya ada PSI 2,3 persen, PPP 2,1 persen, Perindo 1,1 persen, Partai Ummat 0,4 persen, Partai Buruh 0,2 persen, Partai Gelora 0,2 persen, Partai Garuda 0,2 persen, Hanura 0,2 persen, PBB 0,2 persen, PKN 0,2 persen, dan yang belum menjawan 7,6 persen.
Dalam survei yang dilakukan secara multi random sampling sebanyak 1.200 responden di seluruh Indonesia itu, diperoleh angka elektabilitas masing-masing partai di setiap provinsi, maupun secara kewilayahan, seperti Sumatera, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua.
Lantas bagaimana elektabilitas partai-partai di provinsi yang dinilai sebagai wilayah penentuan kemenangan yang berkorelasi dengan hasil capres? Berikut hasilnya.
Jawa Tengah
Jawa Tengah dengan base suara 13,9 persen suara nasional, elektabilitas teratas PDIP dengan 32,6 persen, disusul PKB dengan 12,2 persen, Golkar 10,2 persen, Gerindra 10 persen.
Sedangkan PKS 6,5 persen, Demokrat 4,4 persen, PSI 4,1 persen, PPP 4 persen, dan Nasdem 3,8 persen.
DIY
DIY dengan base suara 1,4 persen suara nasional, elektabilitas teratas PDIP dengan 30,9 persen, disusul Golkar 15,9 persen, Gerindra 11,9 persen, PAN 8,6 persen, PKS 8,4 persen, PKB 5,8 persen, dan Nasdem 3,9 persen. PSI disebut-sebut di Yogyakarta memiliki elektabilitas 4,7 persen.
Jawa Timur
Survei di Jawa Timur dengan base suara nasional 15,5 persen, elektabilitas tertinggi berturut-turut PKB 20,4 persen, Gerindra 19,7 persen, PDIP 17,8 persen, PAN 7,4 persen, Golkar 7,2 persen, dan Demokrat 5.4 persen.
Jawa Barat
Jabar dengan base suara nasional 17,6 persen diperoleh angka survei; elektabilitas Gerindra 27,4 persen, PDIP 13,4, Golkar 12,5 persen, PKS 12,1 persen, PKB 7,3 persen, Demokrat 6,8 persen, Nasdem 5,7 persen, PAN 4,8 persen, PPP 3,8.
DKI Jakarta
Jakarta dengan base pemilik 4,1 persen suara nasional diperoleh data; elektabilitas tertinggi PKS 19,9 persen, Gerindra 16,2 persen, PDIP 15,3 persen, Nasdem 7.9 persen, Golkar 7,1 persen, PKB 6,3 persen, Demokrat 5,7, PAN 4,7 persen,
Banten
Banten dengan base suara 4,4 persen suara nasional, elektabilitas tertinggi Gerindra 21 persen, PKS 19,3 persen, Demokrat 11,1 persen, PKB 9,2 persen, Golkar 8,5 persen, PDIP 7,1 persen.
Di bawahnya ada Nasdem 5,3 persen, PAN 4,7 persen, PSI 2,9 persen, PPP 2,3 persen.
Bali
Bali dengan base suara 1,6 persen, diperoleh hasil survei; elektabilitasn tertinggi PDIP 67 persen, Golkar 11,9 persen, Gerindra 11,8 persen, Demokrat 2,8 persen, PKB 2,7 persen.
Dalam survei Indikator ini disebutkan margin error 2,9 persen dalam tingkat kepercayaan 95 persen. ***
