YOGYALINE – Selepas lunturnya ‘kuningisasi’ di Jawa Tengah pada era 90-an, Golkar merosot tajam seiring runtuhnya Orde Baru pada 1998. Pada Pemilu 1999, kejayaan Golkar di Jateng diambil-alih dengan dominasi PDIP. Hingga sekarang PDIP masih menguasai kursi DPRD Jateng, sehingga muncul istilah wilayah ini sebagai kandang banteng.
Pada Pemilu 2019 lalu Partai Golkar meraih 12 kursi di DPRD Jateng, atau menduduki peringkat keempat setelah PDIP (42 kursi), PKB (20 kursi) dan Gerindra (13 kursi). Lantas di Dapil mana saja Golkar meraih suara? Simak di artikel berikut.
Jawa Tengah cukup fenomenal dengan ‘kuningisasi’ pada era 90-an ketika Orde Baru masih berkuasa, terutama di jaman kepemimpinan Gubernur Jateng Suwardi sebelum digantikan oleh Mardiyanto. Perolehan suara Golkar di Jateng terus menanjak setiap perhelatan Pemilu digelar.
Baca Juga: PKB Bayangi Dominasi PDIP di Jateng, Simak Dapil dan Kantong Suara 20 Kursi Dewan
Diketahui pada pelaksanaan Pemilu 1977, Golkar meraih 6.111.712 suara, saat Pemilu 1982 naik menjadi 6.875.676 suara, pada Pemilu 1987 meningkat lagi jadi 9.605.134 suara.
Selanjutnya pada Pemilu 1992 meraih 8.605.134 suara, hingga puncaknya pada Pemilu 1997 saat Suwardi berkuasa, Golkar di Jateng berhasil meraih 11.541.543 suara -- yang saat itu ramai disoal karena berbagai fasilitas diharuskan bercat kuning.
Tetapi seiring keruntuhan kekuasaan Soeharto pada reformasi 1998, partai-partai baru muncul. Peta politik pun berubah total.
Bahkan pada pelaksanaan Pemilu 1999 – pemilu pertama pasca reformasi, PDIP langsung mengambil alih menjadi pemenang di Jateng, yang diikuti PKB di peringkat kedua. Golkar yang gembos di seluruh Indonesia tergeser ke peringkat ketiga.
Diketahui pada Pemilu 1999 itu, PDIP di Jateng langsung melejit dengan meraih 42,6 persen dan PKB 17,2 persen suara.