Profil dan Bio Data Prof Karomani Rektor Unila yang Tertangkap KPK: Ternyata Kantongi Penghargaan MURI

20 Agustus 2022, 18:31 WIB
Acara refleksi dua tahun kepemimpinan Prof Karomani sebagai Rektor Unila. /dok unila/

YOGYALINE - Inilah profil, bio data Prof Dr Karomani, Msi, rektor Univesitas Lampung yang kini terjerat operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Bandung, Sabtu 20 Agustus 2022 dinihari.

Prof Karomani dan 6 orang lainnya, termasuk pejabat di Unila kini menjalani pemeriksaan di gedung KPK.

Mengenai kasus yang ditangani KPK ini, disebut terkait dugaan suap dalam penerimaan mahasiswa baru melalui jalur mandiri.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius Lusa Senin 22 Agustus 2022, Cinta, Keuangan, Karier

Berikut profil dan bio data Prof Karomani, Rektor Unila:

  • Nama: Prof Dr Karomani MSi
  • Alamat: Jalan Sultan Haji, Bandar Lampung
  • Keluarga: memiliki seorang istri dan dikarunia dua orang anak
  • Menamatkan S1: IKIP Bandung lulus 1987 di Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia
  • Studi S2 dan S3 di Unpad, jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi
  • Sebelum menjadi Rektor Unila, Prof Karomani menjabat Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, tahun 2016-2020
  • Harta kekayaan dalam LKHPN tahun 2019: Rp 2,266 miliar lebih

Kiprah Prof Dr Karomani, M.Si di Unila juga sempat menanjak namanya.

Bahkan sempat mendapatkan pengakuan dari MURI terkait pengukuhan guru besar terbanyak semasa masa jabatannya.

Hal itu antara lain yang tercatat saat digelar Refleksi Dua Tahun Kepemimpinan Prof Dr Karomani pada November 2021 lalu.

Acara refleksi kepemimpinannya itu diselenggarakan di ruang sidang utama lantai 2 Rektorat dan dilaksanakan secara daring melalui Zoom, Kamis, 25 November 2021.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Lusa Senin 22 Agustus 2022, Cinta, Keuangan, Karier Aries

Kegiatan dihadiri ketua senat, seluruh wakil rektor, jajaran pimpinan tingkat fakultas, direktur pascasarjana, para ketua dan sekretaris lembaga, kepala biro, kepala UPT.

Juga ketua badan, ketua SPI, para tenaga fungsional, sivitas akademika di lingkungan Unila, serta awak media.

Pertemuan tersebut membahas kinerja dan capaian Prof Karomani selama memimpin Unila dalam dua tahun terakhir mulai dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga penghargaan MURI pengukuhan guru besar terbanyak.

PNBP Unila disampaikan Prof Karomani saat itu sempat menurun dari Rp283 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp277 miliar tahun 2020.

Akan tetapi PNBP Unila kembali meningkat menjadi Rp331 miliar tahun 2021.

Melalui program percepatan guru besar, Unila terus menambah jumlah guru besar hingga mendapat apresiasi dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) atas pencapaiannya mengukuhkan guru besar terbanyak di Indonesia.

Ia merinci, pada tahun 2018 hanya ada penambahan 1 guru besar. Pada 2019 ada penambahan 6 guru besar. Pada 2020 bertambah 8 guru besar, dan pada 2021 bertambah 10 guru besar.

Baca Juga: Lusa Ini Zodiak Leo Mujur Banget, Cinta, Keuangan, Karier Mendapat Keberuntungan

Pada saat akhir 2021 Unila juga sedang memproses 30 calon guru besar. “Saya bermimpi di tahun 2022 nanti, Unila memiliki 100 guru besar,” katanya saat itu.

Pencapaian lain sepanjang dirinya menjabat sebagai rektor Unila, yakni melakukan penguatan bidang kemahasiswaan dengan menggelontorkan insentif sebesar Rp764 juta bagi mahasiswa berprestasi.

Terlepas dari prestasinya tersebut, Prof Karomani dan 6 orang lainnya tertangkap OTT KPK di Bandung, Sabtu dinihari.

Diduga Prof Karomani terlibat dalam kasus suap dalam penerimaan mahasiswa baru melalui jalur mandiri.

"Terkait dugaan korupsi suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri," kata Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri di Jakarta, Sabtu dikutip dari Antara.

Terkait kasus tersebut, KPK sampai saat ini telah menangkap tujuh orang. Penangkapan dilakukan di wilayah Bandung dan Lampung.

Baca Juga: Liga 1 2022 2023 Sudah Lengserkan Dua Pelatih, Jacksen F Tiago Mundur dari Persis Solo Susul Robert Alberts

"Termasuk rektor dan pejabat kampus dimaksud," ucap Ali.

Saat ini, para pihak yang ditangkap sudah berada di Gedung KPK Jakarta.***

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler