Penggunaan teknologi itu kini masih dalam pengupayaan program Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
“Nanti perkembangannya teknologi yang diharapkan itu sudah bisa memisah (sampah) dan mengolah. Mana plastik, mana kertas, mana yang organik, yang kemudian diolah,” kata Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono.
Dari sampah yang diolah itu nantinya keluar produknya tidak ada waste, tidak ada residu.
“Kalau 0% saya kira nisbi ya. Intinya residunya tidak ada karena menjadi produk turunan, menjadi listrik, menjadi kompos, menjadi produk daur ulang,” tambahnya.
“Teknologi ini yang kita minta di KPBU,” terang Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono lagi di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta 2 agustus 2023 lalu.
Beny berharap teknologi yang diterapkan nanti dapat mengurangi gunungan sampah yang ada di TPA Piyungan.
“Sampah yang masuk kan masuk pabrik, dipilah dan diolah sehingga yang ke luar tidak ada lagi residu. Residunya sudah ekonomi bergulir jadi energi baru dan produk baru," imbuhnya.
Terkait program KPBU untuk pengelolaan sampah, Beny menuturkan saat ini penawaran kerja sama sudah dilakukan. Selagi menunggu investor yang tertarik, Pemda DIY pun menyiapkan anggarannya.
“Saat ini sounding market sudah dilakukan. Total dana proyek yang ditawarkan besar sekali. Karena itu kami sekarang sedang menyiapkan anggarannya. Kalau nanti DPRD setuju, ya kita ajukan. Pengajuan sekitar Rp 100 miliar itu nanti kita siapkan untuk tahun 2024,” ungkap Beny.