Sementara rival sekota Inter Milan tampaknya sudah meraih Scudetto, memimpin dengan 14 poin dengan hanya tujuh pertandingan tersisa untuk dimainkan, pasukan Pioli masih ingin mengalahkan Juventus untuk menjadi runner-up dan, yang lebih penting, memenangkan Liga Europa pertama untuk mereka.
AC Milan memang terbukti sangat sulit dikalahkan di kandang sendiri. Rekor Milan dengan 11 kemenangan dan hanya dua kekalahan dari 15 pertandingan Serie A sangatlah mengesankan.
Mereka berada dalam 10 pertandingan beruntun tanpa kekalahan di San Siro menjelang kedatangan Roma.
Roma di bawah Asuhan De Rossi
Sementara Milan mencapai semifinal Liga Champions musim lalu, sebelum tersingkir dari Inter, laju Roma ke final UEFA untuk kali kedua tahun lalu telah menarik imajinasi Kota Abadi Italia.
Setelah mengalahkan Feyenoord untuk memenangkan Liga Konferensi Europa perdana pada tahun 2022, kekalahan tahun lalu dari Sevilla di penentuan Liga Europa sulit untuk diterima. Hasil akhir ini mungkin menandai capaian luar biasa bagi mantan bos Jose Mourinho.
Di bawah pelatih baru Daniele De Rossi, yang kembali ke klub kesayangannya hingga akhir musim, Roma telah membuktikan penampilan yang berbeda.
Baca Juga: Roma Menang Derby, Mancini Mengaku Orang Paling Bahagia di Dunia
Ada sekitar 10 kemenangan yang patut dirayakan setelah kembalinya De Rossi, termasuk misi balas dendam Derby della Capitale hari Sabtu melawan Lazio, yang ditentukan oleh gol Gianluca Mancini di babak pertama.
Kini menghuni posisi kelima di klasemen Serie A, Roma mengincar sepak bola Liga Champions untuk musim depan, meski mereka bisa mengamankan kursi di papan atas Eropa itu dengan memenangkan final Liga Europa di Dublin.
Mereka mungkin secara tak terduga berhasil mengalahkan Brighton and Hove Albion di babak 16 besar, namun Giallorossi hanya memenangkan dua dari 14 laga tandang terakhir mereka di kompetisi kontinental, tanpa kemenangan dari delapan pertandingan terakhir mereka di fase gugur.