Di bawahnya ada PSI 2,3 persen, PPP 2,1 persen, Perindo 1,1 persen, Partai Ummat 0,4 persen, Partai Buruh 0,2 persen, Partai Gelora 0,2 persen, Partai Garuda 0,2 persen, Hanura 0,2 persen, PBB 0,2 persen, PKN 0,2 persen, dan yang belum menjawan 7,6 persen.
Dalam survei yang dilakukan secara multi random sampling sebanyak 1.200 responden di seluruh Indonesia itu, diperoleh angka elektabilitas masing-masing partai di setiap provinsi, maupun secara kewilayahan, seperti Sumatera, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua.
Lantas bagaimana elektabilitas partai-partai di provinsi yang dinilai sebagai wilayah penentuan kemenangan yang berkorelasi dengan hasil capres? Berikut hasilnya.
Jawa Tengah
Jawa Tengah dengan base suara 13,9 persen suara nasional, elektabilitas teratas PDIP dengan 32,6 persen, disusul PKB dengan 12,2 persen, Golkar 10,2 persen, Gerindra 10 persen.
Sedangkan PKS 6,5 persen, Demokrat 4,4 persen, PSI 4,1 persen, PPP 4 persen, dan Nasdem 3,8 persen.
DIY
DIY dengan base suara 1,4 persen suara nasional, elektabilitas teratas PDIP dengan 30,9 persen, disusul Golkar 15,9 persen, Gerindra 11,9 persen, PAN 8,6 persen, PKS 8,4 persen, PKB 5,8 persen, dan Nasdem 3,9 persen. PSI disebut-sebut di Yogyakarta memiliki elektabilitas 4,7 persen.
Jawa Timur