“Kami menjamin semuanya fair, tidak bisa titip-menitip. Kita berharap ASN bisa melahirkan kinerja berdampak yang dapat dirasakan masyarakat, sesuai arahan Presiden Joko Widodo,” jelas Menpan-RB.
Dia menambahkan, kebijakan rekrutmen ASN bukan dilakukan sembaranganm namun sesuai perencanaan sesuai kebutuhan.
Fokus rekrutmen ASN pada tahun ini fokus pada:
1.Fokus pada pelayanan dasar dengan guru dan tenaga kesehatan menjadi prioritas.
2.Rekrutemen talenta digital dan data "scientist".
3.Mengurangi rekrutmen formasi yang terdampak transformasi digital.
Rekrutmen ASN kali ini juga dimaksudkan sebagai upata untuk seoptimal mungkin menyelesaikan penataan tenaga non-ASN atau yang biasa disebut tenaga honorer.
Diketahui, jumlah tenaga non-ASN sebanyak 2,3 juta, dan saat ini dalam proses audit BPKP bersama BKN.
“Pemerintah secara konsisten memberikan afirmasi, menunjukkan keberpihakan untuk tenaga non-ASN atau honorer, juga kepada eks THK-II, karena mereka telah mengabdi," katanya.