“Sehingga penyumbang utama inflasi bulan Februari 2024 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebanyak 0,25 persen.
Sebagai penyumbang utama inflasi antara lain beras, telur ayam ras, cabai merah, kembang kol, nangka muda, daging ayam ras, dan sawi hijau,”imbuhnya.
Sedangkan penyumbang utama inflasi y-on-y adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebanyak 1,54 persen diantaranya beras beras, cabai merah, SKM, bawang putih, gula pasir, Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Putih Mesin (SPM), makanan ringan/snack, telur ayam ras, dan jeruk.
Adapun dari kelompok transportasi dengan andil 0,38 persen dari komoditas penyumbang utama inflasi adalah tarif angkutan udara, tarif kereta api, mobil, perbaikan ringan kendaraan, sepeda motor, dan bensin.
Untuk kelompok pendidikan inflasi mencapai 0,23 persen dari komoditas penyumbang utama inflasi adalah Akademi/Perguruan Tinggi, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, serta Bimbingan Belajar.
Jika dibandingkan, pada bulan Februari 2023 dan Februari 2024, pada tahun ini mengalami penurunan inflasi.
Inflasi pada tahun 2024 ini sebanyak 2,83 jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 6,28 persen.***