Inflasi Tertinggi di Wilayah DIY Dicatat Kota Yogya Disusul Gunungkidul, Tembakau Sumbang 2,75 Persen

- 3 Maret 2024, 14:48 WIB
Nilai Penyesuaian UM(t+1) = (Inflasi(t) + (PEx α) × UM(t)
Nilai Penyesuaian UM(t+1) = (Inflasi(t) + (PEx α) × UM(t) /

“Sehingga penyumbang utama inflasi bulan Februari 2024 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebanyak 0,25 persen.

Baca Juga: Kenaikan Harga Tiket Pesawat Sumbang Inflasi Terbesar di Jateng, Kota Ini yang Catat Inflasi Terendah

Sebagai penyumbang utama inflasi antara lain beras, telur ayam ras, cabai merah, kembang kol, nangka muda, daging ayam ras, dan sawi hijau,”imbuhnya.

Sedangkan penyumbang utama inflasi y-on-y adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebanyak 1,54 persen diantaranya beras  beras, cabai merah, SKM, bawang putih, gula pasir, Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Putih Mesin (SPM), makanan ringan/snack, telur ayam ras, dan  jeruk.

Adapun dari kelompok transportasi dengan andil 0,38 persen dari komoditas penyumbang utama inflasi adalah tarif angkutan udara, tarif kereta api, mobil, perbaikan ringan kendaraan, sepeda motor, dan bensin.

Untuk kelompok pendidikan inflasi mencapai 0,23 persen dari komoditas penyumbang utama inflasi adalah Akademi/Perguruan Tinggi, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, serta Bimbingan Belajar.

Jika dibandingkan, pada bulan Februari 2023 dan Februari 2024, pada tahun ini mengalami penurunan inflasi.

Inflasi pada tahun 2024 ini sebanyak 2,83 jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 6,28 persen.***

Halaman:

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x