YOGYALINE - Tingginya harga beras di pasaran masih dikeluhkan warga. Pemerintah Kota Yogyakarta terus berupaya mengendalikan inflasi di Kota Yogyakarta terutama dalam ketersediaan, distribusi dan harga komoditas pangan, terutama beras menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo usai acara High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah DIY Persiapan Pemerintah Menjelang HBKN Ramadhan dan Idul Fitri 2024 di Royal Ambarukmo Hotel, Selasa (27/2) menyatakan, pihaknya telah melakukan mitigasi dan melakukan langkah pengendalian dengan program paar murah.
“Di Kota Yogyakarta komoditas beras mengalami peningkatan harga, kita mitigasi dengan program pasar murah di kemantren-kemantren yang sudah mulai diimplementasi dari pertengahan Februari.
Baca Juga: Harga Beras Tak Juga Turun! Simak Jadwal Pasar Murah Beras di Kota Yogyakarta pada Februari - Maret
Stok yang disediakan pun kita sesuaikan dengan luas wilayah maupun jumlah penduduk setempat,” jelasnya.
Menurutnya kegiatan operasi pasar murah telah sesuai dengan instruksi Pemerintah Daerah DIY sebagai upaya mengendalikan inflasi di Yogyakarta.
Antara lain menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan untuk memitigasi risiko jangka pendek dan melaksanakan pasar murah atau operasi pasar.
“Saya rasa operasi pasar ini sudah tepat, baik dari sisi lokasi, besaran subsidi, durasi, hingga ke penerima manfaatnya telah dipertimbangkan sesuai wilayah dan jumlah penduduknya".
"Kita juga mengoptimalkan Kios Segoro Amarto yang memiliki peran sebagai penyeimbang ketika terjadi lonjakan, jadi pedagang dan konsumen mendapatkan harga terjangkau. Tentunya kita juga akan menambah stok ketersediaan dan disana kan tidak hanya beras, ada komoditas pangan lainnya telur, tepung dan gula,” kata Singgih.