Jamnas Sekemi Ingin Rawat Kebhinekaan, Kunjungi Pondok Pesantren hingga Kelenteng

- 5 Juli 2023, 17:34 WIB
Pembukaan Jambore Nasional Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner Indonesia (Jamnas Sekami) dilakukan dengan misa yang berlangsung di GOR Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (4/7/2023).
Pembukaan Jambore Nasional Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner Indonesia (Jamnas Sekami) dilakukan dengan misa yang berlangsung di GOR Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (4/7/2023). /purwoko/yogyalince.com

YOGYALINE - Jambore Nasional Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner Indonesia (Jamnas Sekami) akan mengunjungi 10 tempat di Magelang dan Kulonprogo untuk merawat kebhinekaan. Kunjungan dilakukan ke pondok pesantren, kelenteng, panti lansia, dan lain-lain.

Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan Kunjungan Misioner untuk para peserta Jamnas Sekami.

Jamnas Sekami diselenggarakan di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa 4 Juni hingga Jumat 7 Juni 2023 mendatang.

Baca Juga: Pesan Natal 2022 dari Menteri Agama untuk Umat Kristiani: Momentum Meneguhkan Kebhinekaan 

Jamnas Sekami ini diikuti 961 anak, remaja dan pendamping dari 35 Keuskupan di Indonesia. Pendamping ini juga meliputi rohani, yakni para suster, frater (imam)  dan pastor.

Dalam penjelasannya kepada wartawan di Seminari Mertoyudan, Selasa, Ketua Panitia Pengarah Jamnas Sekami, Romo P Junarto Timbang mengatakan, untuk kunjungan misioner ini peserta akan diajak ke sejumlah tempat ibadah lintas agama di Kota Magelang dan Kabupaten Magelang pada Kamis 6 Juni 2023 besok.

Nantinya di setiap tempat yang akan dikunjungi ada sekitar 100 peserta yang ikut. 

Tempat-tempat yang dikunjungi adalah Pondok Pesantren Nurul Falah di Muntilan, Griya Vipassana Avalokitesvara, Bojong, Mendut, Mungkid, Pura Wira Bhuana di Kompleks Akmil Magelang, Kelenteng Hok Ang Kiong Muntilan, GKJ Magelang.

Selain tempat ibadah, peserta juga diajak mengunjungi Museum Misi Pusat Animasi Misioner Muntilan, Wisma Salam di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Komunitas Tuk Mancur di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

“Selanjutnya ke Sanggar Bangun Budaya di Desa Sumber, Kecamatan Dukun dan Panti Lansia Santa Monika Boro, Kabupaten Kulonprogo, DIY," kata Romo P Junarto.

Jamnas Sekami di Seminari Mertoyudan  tersebut  merupakan jamnas ketiga kalinya. Sebelumnya pada pada 2013 lalu, Jamnas Sekami pertama kali dilaksanakan di Palasari Bali, Keuskupan Denpasar.

Baca Juga: Ikatan Pemuda Katolik Temanggung dan IPNU - IPPNU Berbagi Takjil Bersama di Jalan, Begini Keseruannya

Lalu, selang lima tahun kemudian, tepatnya di tahun 2018 lalu, kedua kalinya diselenggarakan Pontianak, Kalimantan Barat. Kegiatan ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali.

Jamnas Sekami dilaksanakan sebagai rangkaian memperingati perayaan agung ulang tahun ke-180 Sekami.

Selain itu, kegiatan tersebut juga  bertujuan untuk meningkatnya wawasan  para remaja Katolik dan pendampingnya, tentang hakikat gereja ialah diutus untuk mewartakan sukacita Injil.

“Kegiatan tersebut juga  untuk meningkatkan rasa bangga dan bahagia pada diri remaja dan pendamping yang hidup dalam kebhinekaan”.

“Selain itu, juga untuk mengobarkan  semangat misioner pada diri remaja dan pendamping sehingga semakin bersahabat dan terlibat untuk menjadi berkat dalam situasi apa pun,”ujarnya.

Peserta live in di pedesaan

Direktur Nasional Karya Keuskupan Indonesia, Romo Markus Nur Widipranoto Pr menambahkan, Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan dipilih sebagai tempat Jamnas Sekami 2023 karena letaknya yang strategis, yaitu di pinggir jalan Jogja - Magelang.

Selain tempat ini juga sangat representatif dan luas sehingga bisa menampung banyak peserta.

Baca Juga: Aksi Bersih-bersih Kali - Tebar Bibit Ikan Dilakukan OMK Kevikepan Jogja Timur dalam IYD 2023

“Keuskupan Agung Semarang memilih lokasi pelaksanaan Jamnas Sekami ini di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan”.

“Salah satu harapannya, bisa menjadi panggilan menjadi imam ( pastor) bagi para peserta yang datang dari seluruh Indonesia. Apalagi, panggilan menjadi imam pada beberapa tahun ini mengalami penurunan,” ujarnya.

Ditambahkan Romo Markus Nur Widipranoto, selama pelaksanaan Jamnas Sekami tersebut, para peserta akan digabungkan  ke dalam kelompok-kelompok kecil.

Tiap kelompok yang beranggotakan sekitar 25 orang ini akan menjalani live in bersama selama kegiatan jamnas, seperti hidup dalam sebuah keluarga.

Selain Jamnas, diharapkan juga ada jambore keuskupan dan jambore regional.

Jamnas Sekami yang mengambil tema Berbagi Sukacita Injil dalam Kebhinekaan Bersahabat, Terlibat Menjadi Berkat dibuka dengan misa di GOR Laudato Si Seminari Mertoyudan yang dipimpin Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC, Uskup Bandung yang juga Ketua Presidium KWI periode 2022-2025. Misa ini diikuti oleh semua peserta jamnas. (*)

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah