Baca Juga: Sudah Daftar, Google Masih Terancam Pemblokiran?
Sosok yang ikut berjasa bagi Tanah Air ini pun terbilang memiliki karier yang sukses di bidang kesehatan masyarakat. Setelah kesuksesannya itu, Sulianti Saroso mulai terjun ke dunia pendidikan sebagai pengajar di Universitas Airlangga pada tahun 1969, sekaligus melatih generasi dokter dan petugas kesehatan berikutnya.
Sulianti Saroso juga pernah mengemban tugas sebagai Presiden perempuan kedua Majelis Kesehatan Dunia yang bertugas di beberapa organisasi ternama, termasuk Komite Pakar Kesehatan Ibu dan Anak WHO, Komisi Pengembangan Masyarakat PBB di negara-negara Afrika, dan Komisi Nasional Perempuan Indonesia.
Dokter yang tidak pernah menyuntik
Baca Juga: Takut Diblokir, Akhirnya Google Ikuti Regulasi Pemerintah
Selain soal keluarga berencana, Sulianti Saroso merupakan sosok penting bagi Indonesia untuk urusan pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Ia diketahui lebih tertarik bekerja sebagai peneliti dan perancang kebijakan kesehatan dibandingkan menjadi dokter praktik.
‘’Ibu itu lebih sebagai dokternya masyarakat,’’ kata putri Sulianto Saroro, Dita Saroso, dikutip dari laman resmi Indonesia.go.id. pada Rabu, 10 Mei 2023.
‘’Ibu itu hampir-hampir tak pernah menyuntik orang atau menulis resep,’’ ujarnya melanjutkan.
Sulianti Saroso dulunya juga terkenal sebagai dokter perjuangan. Ia pernah mengirim obat-obatan ke kantung-kantung gerilyawan dan terlibat dalam organisasi, seperti Wanita Pembantu Perjuangan, dan Organisasi Putera Puteri Indonesia.***