UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Sematkan Doktor HC kepada Tiga Tokoh Ini, Haedar Nashir Berikan Selamat

- 13 Februari 2023, 21:42 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir usai menghadiri penganugerahan doktor Honoris Causa (HC) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (13/02/2023).
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir usai menghadiri penganugerahan doktor Honoris Causa (HC) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (13/02/2023). /bambang sugiharto/yogyaline.com

YOGYALINE - Menghadapi tahun politik 2024,  Indonesia perlu keseriusan dari seluruh komponen bangsa untuk mendorong usaha perdamaian lintas iman dan agama. Ini dimaksudkan agar tidak terintervensi oleh sikap partisan yang mereduksi persatuan dan keragaman akibat kepentingan politik jangka pendek.

“Di sinilah ujian bagi para tokoh agama dan umat beragama bagaimana menjadi kekuatan mediator dan meredam dari sikap-sikap politik yang memecah, sikap politik yang membelah, yang kemudian menjadikan politik menjadi fanatik buta dalam memperjuangkan kepentingannya," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir usai menghadiri penganugerahan doktor Honoris Causa (HC) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (13/02/2023).

Haedar Nashir menyampaikan selamat kepada Ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2010 Sudibyo Markus, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, dan Kardinal Miguel Ayuso Guixot atas penganugerahan gelar doktor kehormatan dari UIN Sunan Kalijaga.

Baca Juga: Cek Harga Tiket Kapal PELNI KM Bukit Siguntang, Rute Lewoleba, Kupang, Makasar Tujuan Balikpapan

Menurut Haedar, ketiga tokoh tersebut merupakan representasi dari kekuatan lintas iman dan lintas agama yang selama ini menebar benih-benih keagamaan yang mencerdaskan dan mencerahkan, sekaligus kedamaian bagi semesta.

Tokoh-tokoh ini juga diakui bukan hanya dalam wacana, tetapi punya best practice – pengalaman lapangan yang mendorong usaha dialog antariman, dialog antargolongan, bahkan dialog antarbangsa.

Dari penganugerahan ini, Haedar mengingatkan pesan kepada seluruh perguruan tinggi, agar menjadi kekuatan katalisator yang mengembangkan perdamaian, sekaligus meredam kebencian, perseteruan lebih-lebih di era sekarang yang didukung  media sosial yang mendukung terciptanya situasi yang tidak kondusif bagi usaha perdamaian.

Bukan hanya pada level nasional, ia juga mendorong lahirnya katalisator perdamaian pada level global atau dunia internasional. 

Ia menegaskan perang saat ini dan masa mendatang tidak boleh terjadi lagi atas alasan apa pun. Menurutnya apa yang terjadi di Ukraina dan Rusia, sebenarnya itu tragedi besar dalam sejarah modern.

Halaman:

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x