Simak Data Kemiskinan di DIY, Jumlah Penduduk, hingga Program dan Anggaran, Wakil Ketua DPRD Bicara Target

- 9 Juni 2023, 17:38 WIB
Wakil Ketua DPRD D.I.Yogyakarta (DIY) Huda Tri Yudiana bicara soal pengentasan kemiskinan ekstrem yang perlu kesungguhan.
Wakil Ketua DPRD D.I.Yogyakarta (DIY) Huda Tri Yudiana bicara soal pengentasan kemiskinan ekstrem yang perlu kesungguhan. /purwoko/yogyaline.com

YOGYALINE – Simak data jumlah penduduk DIY, data prosentase kemiskinan dibandingkan se-Jawa hingga secara nasional, dan berapa prosentase anggaran untuk pengentasan kemisikinan, terutama yang ekstrem.

Kondisi perekonomian DIY sebagaimana data BPS cukup memprihatinkan, mengingat luasan hingga jumlah penduduk DIY yang termasuk kecil.

Wakil Ketua DPRD D.I.Yogyakarta (DIY) Huda Tri Yudiana mengatakan permasalahan kemiskinan ekstrem di DIY harus diselesaikan tahun 2024.

Baca Juga: Nikmati Libur Panjang Awal Juni di Jogja, Outlet-outlet Kuliner - Tempat Ngopi Sangat Ramai

Langkah pengentasan kemiskinan itu sesuai dengan amanat Inpres No 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Kemiskinan Ekstrem. 

Menurutnyam saat ini DPRD DIY sedang intens koordinasi dan konsultasi dengan stakeholder termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

"Kami minta alat kelengkapan DPRD DIY,  juga segera berkoordinasi dengan mitra terkait untuk memastikan target 2024 kemiskinan ekstrem nol persen ini tercapai," kata Huda dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 9 Juni 2023.

Ia menyebutkan daerah -daerah kantong kemiskikan ektrem di DIY harus menjadi prioritas utama, misalnya di Kabupaten Gunung Kidul dan Kulon Progo.

Upaya penurunan angka kemiskinan tersebut bisa dilakukan melalui tiga basis penanganan: Pertama penurunan beban dengan program-program charity seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), bansos, BPJS dan sebagainya. 

Kedua, dengan peningkatan pendapatan berupa berbagai program pemberdayaan,  dan ketiga dengan meminimalkan kantung kemiskinan.

"Roadmap penurunan angka ini harus sangat serius kita jalankan karena tinggal waktu satu tahun lagi sesuai amanah inpres," katanya.

Baca Juga: Bagaimana Nasib Pembeli Perumahan Kandara Village? Begini Sikap Pemda, Cek Data Kemiskinan DIY

Kemiskinan di DIY diakui termasuk tinggi, yakni sebesar 11.49 persen, dimana di dalamnya terdapat  kemiskinan ekstrem sebesar 1.08 persen.

"Dalam hal kemiskinan ekstrem alhamdulillah DIY di bawah  rata rata nasional sebesar 1.74 persen. DIY 1.08 persen, paling rendah se Pulau Jawa. Sedangkan paling tinggi di Pulau Jawa Propinsi Jawa Tengah," sebutnya.

Kemiskinan ekstrem di DIY paling rendah di Pulau Jawa dengan presentase 1.08 persen atau setara dengan sekitar 43.000 warga.

"Dengan didorong serius kita yakin insya Allah 2024 DIY bisa mencapai target nol persen," harap Huda.

"Jika konsisten dilakukan saya yakin, ada penurunan angka kemiskinan drastis di DIY beberapa tahun lagi," jelasnya.

Bagaimana Alokasi Anggaran?

Menurut Huda, alokasi anggaran di DIY perlu ditingkatkan, terutama dari kabupaten/ kota yang masih mengalokasikan APBD untuk kemiskinan ekstrem di bawah 4 persen.

Untuk DIY tahun 2023 sebesar 7.98 persen, naik dibanding tahun lalu sebesar 6.66 persen. Sedangkan kabupaten/ kota 3 persen, bahkan ada yang 1.7 persen saja.

"Padahal di daerahnya banyak yang miskin ekstrem," sebutnya.

Baca Juga: Inilah Fakta-fakta Perizinan Tanah Kas Desa di Jogja hingga Teguran ke Kelurahan, Lurah di Sleman Dikumpulkan

Ia sampaikan program-program bisa difokuskan pada data kemiskinan ekstrem yang sudah ada data by name by addressnya, sehingga bisa tepat sasaran dan model penangannya.

Selain penanganan kemiskinan ektrem, juga perlu perhatikan penanganan kemiskinan secara umum dengan konsisten.***/bambang sugiharto

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x