Upaya penurunan angka kemiskinan tersebut bisa dilakukan melalui tiga basis penanganan: Pertama penurunan beban dengan program-program charity seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), bansos, BPJS dan sebagainya.
Kedua, dengan peningkatan pendapatan berupa berbagai program pemberdayaan, dan ketiga dengan meminimalkan kantung kemiskinan.
"Roadmap penurunan angka ini harus sangat serius kita jalankan karena tinggal waktu satu tahun lagi sesuai amanah inpres," katanya.
Baca Juga: Bagaimana Nasib Pembeli Perumahan Kandara Village? Begini Sikap Pemda, Cek Data Kemiskinan DIY
Kemiskinan di DIY diakui termasuk tinggi, yakni sebesar 11.49 persen, dimana di dalamnya terdapat kemiskinan ekstrem sebesar 1.08 persen.
"Dalam hal kemiskinan ekstrem alhamdulillah DIY di bawah rata rata nasional sebesar 1.74 persen. DIY 1.08 persen, paling rendah se Pulau Jawa. Sedangkan paling tinggi di Pulau Jawa Propinsi Jawa Tengah," sebutnya.
Kemiskinan ekstrem di DIY paling rendah di Pulau Jawa dengan presentase 1.08 persen atau setara dengan sekitar 43.000 warga.
"Dengan didorong serius kita yakin insya Allah 2024 DIY bisa mencapai target nol persen," harap Huda.
"Jika konsisten dilakukan saya yakin, ada penurunan angka kemiskinan drastis di DIY beberapa tahun lagi," jelasnya.