Ganjar Ungkap Ada Pihak yang Ngotot Ngejar Ketertinggalan Hingga 'Gerilya' ke Kampus

- 9 Februari 2024, 07:09 WIB
Kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Banyuwangi.
Kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Banyuwangi. /

YOGYALINE - Calon Presiden RI Ganjar Pranowo mengisyaratkan kini ada upaya pihak lain yang ngotot mengejar ketertinggalan terhadap pasangan calon (paslon) nomor urut 3. Bahkan tindakan itu dilakukan sampai dengan hal-hal yang dianggap keluar dari rel demokrasi.

Ganjar dalam orasinya di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 8 Februari 2024 menyebutkan terdapat kondisi yang belum aman bagi pihak yang mengklaim sehingga harus melakukan upaya-upaya gerilya seperti itu.

"Kalau dari yang kami lakukan, kami menang di sini gitu, ya. Kalau kemudian harus berkejar-kejaran, memang ada kekuatan yang mengejar kami gitu. Kondisi itu bukan tidak bisa dirasakan, kami merasakan itu di mana-mana," ujar Ganjar.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ungkap Rakyat Kerap Dibuat Sakit Hati karena Pemimpin Berkhianat

Salah satu isyarat yang dimaksud Ganjar itu terjadi pada Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Ferdinandus Hindarto. Rektor Unika mengaku didatangi oleh oknum polisi untuk membuat testimoni positif keberhasilan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

"Maka, Pak Rektor Unika diminta membuat video dia enggak mau, tetapi rektor yang lain kemudian mau. Itulah kondisi yang kita sudah tahulah," ucapnya.

Ganjar melanjutkan, kini kalangan kampus pun terus bersuara karena menyuarakan tentang kebenaran berdasar nilai-nilai moral dan juga dalam rangka menyelamatkan demokrasi.

"Maka, kenapa kampus kemudian bersuara dengan kebebasan mimbar akademiknya? Itulah edukasi yang ada yang membikin kami makin yakin mana yang benar, mana yang salah, dan bagaimana demokrasi harus berjalan. Kalau saya, insyaallah optimistis terus."

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga angkat suara terkait dengan alat peraga kampanye (APK) pihaknya yang banyak diturunkan di berbagai tempat, termasuk di Banyuwangi.

Ia lantas mengajak pendukungnya untuk melaporkan hal tersebut apabila melihat langsung upaya penurunan APK paslon nomor urut 3.

"Laporkan saja, apalagi kalau media tahu yang nyopot (mencopot, red.), laporkan dan Bawaslu boleh bertindak," kata Ganjar.

 Berdasarkan data KPU RI, daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih. Dalam rahapan Pemilu 2024 ini masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, masa tenang pada tanggal 11—13 Februari, dan hari-H pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca Juga: Hujan Petisi! Civitas Akademica UKI Bersuara: Junjung Etika dan Moral Demokrasi Dalam Pemilu 2024

Sebelumnya, Ganjar Pranowo juga mengungkapkan rakyat kerap dibuat sakit hati karena pemimpin tak bisa menjaga amanah dan berkhianat.

"Sering kali rakyat sakit hati karena kepercayaan yang diberikan tidak amanah, ketika berbicara sering kali bohong, betul. Ketika dikasih kepercayaan sering kali berkhianat," kata Ganjar di depan puluhan ribu pendukungnya pada acara 'Hajatan Rakyat Banyuwangi' di RTH Maron Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 8 Februari 2024.

Oleh sebab itu Ganjar menyatakan pentingnya pendidikan dan berkebudayaan untuk membangun kekuatan etika serta budi pekerti. Sehingga penghormatan terhadap orang tua dan guru-guru terjaga.

"Apa ketahanan budayanya itu? Tindak-tanduk perilaku-nya baik. Apa itu? Etika yang baik, apa itu, penghormatan kepada orang tua dan guru-guru kita, apa itu? Budi pekerti," kata Ganjar.

Dalam kampanye akbar di Banyuwangi, puluhan ribu pendukung membanjir. Dalam kesempatan itu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga memberikan orasinya agar rakyat Indonesia bisa memilih pemimpin yang mompuni.

Pemilih juga jangan sampai hanya terpesona dengan wajah dan rayauan-rayuannya, tetapi harus memilih pemimpin yang pintar dan mampu melindungi rakyat Indonesia.

Halaman:

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x