YOGYALINE – Pemilu adalah mencari pemimpin nasional. Semua warga berhak mengeluarkan pendapat dan daya usaha dalam berkontestasi, tapi bagaimana jika prosesnya tanpa mengindahkan etika, moral serta menegakkan prinsip-prinsip demkorasi.
Kini kalangan kampus bersikap kritis terketuk nuraninya untuk menyerukan akan segala bentuk penyelewengan oleh para penyelenggara negara jelang Pemilu 2024. Gelombang petisi dari kaum akademisi kian nyaring tak terbendung.
Civitas Academica Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang, Jakarta Timur menyampaikan pernyataan beberapa hal terkait situasi politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Juga: Gelombang Petisi Kampus Merebak! Dekan Fisipol UGM: Mereka Partisan pada Nilai dan Prinsip Demokrasi
Rektor UKI Prof. Dr. Dhaniswara K Harjono yang didampingi para guru besar dan dekan di Gedung AB Ruang Seminar UKI, Selasa 6 Februari 2024, mengatakan, pernyataan ini disampaikan karena berkaitan menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Khususnya, yang berpotensi mencederai prinsip-prinsip moral, etika demokrasi, kemanusiaan dan keadilan sosial terutama yang mengancam perpecahan bangsa," kata Dhaniswara.
Mereka menyerukan kepada seluruh komponen bangsa untuk ikut menciptakan suasana kondusif demi terciptanya Pemilu 2024 yang damai.
"Ini untuk menentukan pemimpin bangsa Indonesia lima tahun ke depan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.
Dhaniswara juga mengimbau para pejabat penyelenggara negara, yakni aparatur sipil negara (ASN) Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan kepolisian untuk selalu menjunjung tinggi sumpah jabatan etika moral.