Sri Sultan HB X Sampaikan Pesan Pemilu 2024 Berbudaya, Jangan Ada Intimidasi - Provokasi

- 20 Januari 2024, 19:57 WIB
Para perangkat desa dari seluruh DIY siap menjalankan amanat tersebut setelah menerima arahan dari Sri Sultan HB X agar para pamong tidak usah ikut berkampanye dan dukung-mendukung dalam Pemilu 2024.
Para perangkat desa dari seluruh DIY siap menjalankan amanat tersebut setelah menerima arahan dari Sri Sultan HB X agar para pamong tidak usah ikut berkampanye dan dukung-mendukung dalam Pemilu 2024. /purwoko/yogyaline.com/humasdiy

YOGYALINE - Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyampaikan pesan perdamaian dalam menghadapi pemilu 2024 mendatang. Walaupun berbeda pilihan, Ngarsa Dalem ingin masyarakat tetap dalam koridor saling menghormati, baik secara batiniah maupun lahiriah.

"Dengan demikian, semua tahapan Pemilu serentak 2024, ataupun juga Pilkada setelahnya tidak hanya menjadi arena kontestasi politik semata bagi pesertanya. Namun juga pembelajaran politik, saling asah-asih dan asuh, untuk mendewasakan masyarakat dalam berdemokrasi," demikian ungkapan serius Sri Sultan HB X yang memberikan sambutan dalam acara pentas seni dan budaya bertajuk Peace & Harmony Jogja Asyik, Jogja Bermusik, untuk Indonesia Apik, Jumat 19 Januari 2024 malam.

Acara ini diinisiasi oleh Polda DIY bersama komunitas di sekitar Malioboro. Acara ini membawa pesan untuk menjaga kondusifitas dan kenyamanan Yogyakarta di tengah berlangsungnya pesta demokrasi.

Baca Juga: Massa PDIP Bakal Berbaur dengan PPP, Perindo, dan Hanura Sambut Ganjar-Mahfud di Sidoarjo Besok

Pentas seni yang di gelar Titik Nol Kilometer ini menampilkan penampilan musik dari Ndarboy Genk, Orkes Sinten Remen, Landung Simatupang dan Trie Utami.

Seluruh rangkaian acara terlihat sangat dinikmati oleh warga Yogya dan para turis baik lokal maupun mancanegara. Ditambah semakin meriah dengan para penonton membawa bendera merah putih berukuran kecil.

Sultan ingin masyarakat dan pemerintah bisa mewujudkan pemilihan serentak yang berbudaya, dengan mengendalikan konflik sosial, agar terhindar dari intrik dan intimidasi, provokasi, pelecehan, ujaran kebencian, berita bohong, politik SARA dan politik uang, ataupun pencemaran nama baik.

"Kalau pola ini diikuti, niscaya gejolak sosial yang mewarnai proses Pemilu di Indonesia dapat diminimalisir," ujarnya.

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Nugroho Arianto mengatakan  acara tersebut merupakan ikhtiar untuk tetap menjaga keamanan dan kenyamanan Yogyakarta di tengah berlangsungnya pesta demokrasi.

Halaman:

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x