Tiga lingkup pekerjaan itu meliputi, Paket 1A pekerjaan untuk Peninggian Jembatan Kaligawe, Elevated Freeway, dan Pile Slab.
Paket 1B terdapat pekerjaan tanggul laut dan main road, on/off ramp, jembatan Kali Babon dan Sayung, serta rest area dan gerbang tol;
Sedangkan Paket 1C yakni pembangunan Kolam Retensi Terboyo (kurang lebih 189 Ha) dan Sriwulan (kurang lebih 28 Ha), rumah pompa Terboyo dan Sriwulan.
Jelas bukan, seksi 1 tol Kaligawe – Sayung punya item pengerjaan cukup banyak. Ada upaya membuat lebih tinggi dari rencana awal, ada juga pengerjaan jembatan, rest area, hingga rumah pompa di dua tempat. Jadi, sabar ya!
Dikutip dari PU.go.id, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga, Abram Elsajaya Barus, mengatakan bahwa Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 berfungsi untuk mengatasi permasalahan banjir dan rob dengan cara membendung air sebagai sistem polder.
Itu adalah metode pengendalian banjir rob dengan pembangunan tanggul laut yang dilengkapi dengan kolam retensi, pompa, pintu air dan sistem drainase regional yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen pengelolaan air.
"Sistem polder ini akan terintegrasi dengan tanggul yang dibangun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana dan menjadi satu kesatuan sistem yang berfungsi untuk me-manage banjir dan rob," kata Abram saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi V DPR RI di Kabupaten Demak, beberapa waktu lalu.
Lantas kapan selesai dan dioperasikan seksi 1 tol Semarang – Demak ini? Seperti dikatakan Menteri PUPR, pengerjaan seksi 1 ini dimulai setelah Lebaran 2023 dan pengerjaannya sekitar enam bulan.
Hal ini ditetapkan agar tidak mengganggu arus lalu lintas mudik Lebaran 2023. Dengan demikian diperkirakan, tol ini akan bisa beroperasi pada 2024 mendatang.