Terungkap! Permintaan Terakhir Brigadir J Tak Digubris Ferdy Sambo Sebelum Tewas: Refly Harun Sebut Luar Biasa

- 17 Agustus 2022, 18:30 WIB
Tak sendiri, Ferdy Sambo ditetapkan tersangka bersama Bharada E, Bripka RR dan juga Om Kuat sopir pribadi Putri Candrawathi.
Tak sendiri, Ferdy Sambo ditetapkan tersangka bersama Bharada E, Bripka RR dan juga Om Kuat sopir pribadi Putri Candrawathi. /ANTARA/edit Teras Gorontalo

YOGYALINE - Brigadir J diperintahkan masuk ke dalam rumah dan disuruh untuk berjalan jongkok. Setelah menghadap, Ferdy Sambo kemudian menjambak rambut Brigadir Yosua.

Begitulah sebagian potongan kisah detik-detik sebelum kasus pembunuhan Brigadir J terjadi, menurut versi Bharada E.

Hingga kini penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J belum 100 komplit atau rampung.

Baca Juga: Cedera Serius, Kapten PSIM Jodi Kustiawan Menepi Hingga 7 Minggu: Dokter Ungkap Penyebabnya

Namun kronologi tewasnya Brigadir J alias Nofriasnyah Yosua Hutabarat mulai terkuak ke publik, meskipun ada sejumlah versi yang terpotong-potong faktanya.

Salah satunya eks pengacara Bharada E, Deolipa Yumara mengungkapkan Brigadir J awalnya tidak berada di dalam rumah dinas eks Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo sore itu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bharada E, Deolipa Yumara mengatakan Brigadir J saat itu berada di pekarangan depan rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta Selatan sesaat sebelum peristiwa pembunuhan terjadi.

Baca Juga: Viral! Wasit Kabur Tinggalkan Pertandingan hingga Adu Jotos di Cirebon, Begini Akhirnya

Kemudian, Brigadir J pun diperintahkan masuk ke dalam rumah dan disuruh untuk berjalan jongkok. Setelah menghadap, Ferdy Sambo kemudian menjambak rambut Brigadir Yosua.

Dalam kondisi itu, terlihat oleh Bharada E. Saat itu bahkan Brigadir J sempat menyebutkan permintaan terakhirnya agar Ferdy Sambo tidak membunuhnya atau menembaknya.

Namun, permintaan terakhir Brigadir J tersebut tak digubris oleh Ferdy Sambo.

Terkuaknya permintaan terakhir Brigadir J kepada Ferdy Sambo itu turut ditanggapi oleh Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.

Menurut Refly Harun tindakan yang dilakukan Ferdy Sambo hal yang luar biasa karena tetap menghabisi Brigadir J kendati sudah memohon untuk tak dibunuh.

"Jadi yang dilakukan ini luar biasa juga," kata Refly Harun.

Baca Juga: Farel Prayogo Membuat Undangan Upacara HUT RI di Istana Bergoyang, Ternyata Sempat Dinasihati Presiden

Kendati demikian, mantan Staf Ahli di Mahkamah Konstitusi itu menegaskan apapun versi kronologi pembunuhan Brigadir J sudah dipastikan otak peristiwa nahas tersebut adalah Ferdy Sambo.

Menurutnya, secara logis yang mengeksekusi lebih dulu Brigadir J adalah orang yang emosi lebih dahulu, yaitu Ferdy Sambo.

"Apapun versinya yang jelas bahwa Ferdy Sambo adalah otak pembunuhannya. Dari sisi logis, yang biasanya kalau emosi, ya duluan dia yang melakukan eksekusi," ucapnya, dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 15 Agustus 2022 yang dikutip SeputarTangsel.com.

“Antara eksekusinya untuk keperluan alibi kan bahwa itu adalah tembak menembak Bharada E dan Brigadir J,” sambungnya.

Lebih lanjut, Alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menilai pembunuhan Brigadir J bukan soal kasus pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Baca Juga: Daftar Harga Tiket Kapal PELNI KM Tidar Agustus 2022, Cek Jadwal Keberangkatan dan Rute Tujuan

Dia menduga ada rahasia besar milik Ferdy Sambo yang diketahui oleh Brigadir J. Karena itulah ia ingin menghilangkan mata rantai informan.

"Rasanya sedikit janggal lah ya, kecuali dia (Brigadir J) mengetahui rahasia yang tidak boleh diketahui orang lain," tandasnya.***

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah