“Memang karena dibohongi itu kan karena ada skenario drama melankolis,” kata Mahfud MD, dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club.
Baca Juga: Kasat Narkoba Polres Karawang Ditangkap, Kedapatan Edarkan Narkoba di THM
Menurut mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu, Ferdy Sambo sempat memanggil beberapa pihak ke kantornya untuk melancarkan aksinya.
“Jadi memang pada hari senin itu sebelum peristiwa diumumkan, pak Sambo memanggil beberapa orang termasuk dari Kompolnas 1 orang, lalu nangis pak Sambo 'aduh saya didzolomi istri saya dilecehkan' terus nangis tapi tidak menjelaskan hal lain,” kata Mahfud MD.
Lebih jauh, Mahfud MD pun menduga bahwa apa yang dilakukan Ferdy Sambo adalah untuk menciptakan situasi psikologis yang mendukung skenario bohongnya.
“Sehingga diciptakan pra kondisi seakan-akan percaya kondisional itu, nangis dia, saya tanya ke wakil Kompolnas, ya memang begitu, lalu memanggil orang-orang lain lagi ada sekitar 5 orang lain lagi, dia menangis dengan cara yang sama, sehingga orang percaya,” kata Mahfud MD.
Dikatakan Mahfud MD, Ferdy sambo bahkan mengatakan hal yang sama dan menangis dengan cara yang sama kepada orang-orang yang ditemuinya.
Baca Juga: Kasat Resnarkoba Polres Karawang Ditangkap: Tak Main-main, AKP Edi Nurdin Pernah Duel Lawan Bandar
“Saya sudah cek ke orang-orang yang dipanggil ini, ya kalimatnya sama cuma mondar-mandir di meja ‘saya sudah dizalimi, istri saya dilecehkan, kalo ada saya disitu sudah saya tembak sampai mati lebih parah,” kata Mahfud MD menuturkan kalimat Irjen Ferdy Sambo.***