YOGYALINE – Suara nasional PSI di Dapil DI Yogyakarta (DIY) sempat menjadi sorotan karena dalam beberapa hari terakhir melonjak cukup fenomenal. Menurut pantauan Yogyaline.com, suara PSI di DIY versi Sirekap untuk pemilihan DPR RI melonjak semenjak rekapitulasi mencapai 62 persen yang update pada 17 Februari 2024 lalu.
Pada progres penghitungan 62 persen kala itu total suara PSI di DIY sekitar 30 ribu lebih. Kini saat rekapitulasi mencapai progres 67,73 persen TPS, suara PSI menyentuh 42.093 suara (3.72 persen).
Dengan demikian dalam progres 5 persen total TPS yang dihitung, PSI menambah sekitar 11 ribu suara.
Yang menarik, tambahan lonjakan suara PSI itu disumbang dari ‘suara untuk partai’ (bukan suara para caleg).
Berdasarkan catatan Yogyaline, saat hitungan di Sirekap mencapai 62 persen pada 17 Februari 2024, 'total suara partai ditambah suara Caleg' berjumlah 30.537 suara atau 3.01 persen. Saat itu perolehan suara tertinggi caleg, dicatatkan Aishah GRAY yakni 14.120 suara.
Kini saat mencapai cakupan rekapitulasi di 8.082 TPS atau 67,73 persen TPS, suara yang dicatat PSI sebanyak 42.093 suara, dimana perolehan suara dari caleg Asiyah GRAY masih tetap 14 ribuan, tepatnya 14.034 suara.
Bahkan dalam unggahan Sirekap, berdasarkan catatan Yogyaline.com suara Aisyah itu justru berkurang dari sebelumnya, dari 14.120 suara kini menjadi 14.034.
Dengan kata lain, tambahan suara lebih dari 11 ribu lebih untuk PSI itu diperoleh dari suara partai, tanpa secara signifikan ada perubahan dari perolehan suara caleg tertinggi di internal PSI di Dapil DIY (Aisyah GRAY).
Suara DPRD Provinsi-Kabupaten/kota lebih kecil
Capaian suara PSI di DIY untuk pileg DPR RI ini juga termasuk spektakuler. Hal ini mengingat untuk rekapitulasi per wilayah di kabupaten/kota di DIY, untuk pileg DPRD Provinsi maupun pileg DPRD tingkat II prosentasenya jauh di bawahnya, dari 0 koma hingga 3 persen saja.
Jika saat ini PSI untuk tingkat DPR RI mencapai 42.093 suara atau sekitar 3,72 persen, hal itu jauh jika dibandingkan dengan prosentase perolehan suara untuk pileg tingkat DPRD Provinsi maupun DPRD kabupaten/kota.
Baca Juga: Real Count untuk DPRD DIY: PDIP Kuasai Seluruh Dapil, PSI vs Partai Ummat Selisih 210 Suara
Di seluruh wilayah DIY yang terdiri dari 5 daerah tingkat II, untuk Pileg DPRD Provinsi, PSI tercatat baru meraih 22.410 suara atau setara 2.33 persen.
Hal itu bisa dilihat dalam rincian ketika penghitungan meng-cover sebanyak 8.004 TPS atau setara 67,08 persen TPS. Berikut rinciannya:
Di Wilayah Gunung Kidul (1 Dapil), untuk Pileg DPRD Provinsi, PSI meraih 4.895 suara atau 1.49 persen.
Di wilayah Sleman (2 Dapil), untuk pileg DPRD provinsi, PSI meraih 5.175 suara atau 3.08 persen.
Di wilayah Kulon Progo (1 Dapil), untuk pileg DPRD provinsi, PSI meraih 1.671 suara atau 1,28 persen.
Di wilayah Bantul (2 Dapil), untuk pileg DPRD Provinsi, PSI meraih 5.094 suara atau 1.98 persen.
Di wilayah Kota Yogyakarta, untuk Pileg DPRD Provinsi, PSI meraih 5.575 suara atau 7.29 persen.
Sementara itu catatan suara PSI untuk pileg DPRD kabupaten-kota di DIY juga termasuk cukup rendah.
Pileg tingkat DPRD Bantul dalam progres penghitungan mencapai 69,68 persen (update per 29 Februri hingga 4 Maret) PSI meraih 3.544 suara atau 1,34 persen.
Pileg tingkat DPRD Gunung Kidul, PSI meraih 7.247 suara atau 2.08 persen.
Pileg tingkat DPRD Kota Yogya, PSI meraih 4.335 suara atau 5.21 persen.
Pileg tingkat DPRD Sleman, PSI meraih 3.861 suara atau 1.97 persen.
Pileg tingkat DPRD Kulon Progo, PSI meraih 9.69 suara atau 0,61 persen.
Angka ini juga termasuk yang paling fantastis. Pasalnya, meski perolehan suara PSI untuk tingkat DPRD Kulon Progo hanya 0,61 persen, namun di wilayah ini untuk pileg tingkat DPR RI, PSI meraup 7.328 suara atau 4.79 persen.
Sementara untuk di Kabupaten Bantul meraup 8.84 suara atau 2.77 persen, selanjutnya di Kabupaten Sleman meraup 7.650 suara atau 3.54 persen, Gunung Kidul meraup 12.263 suara atau 3.4 persen, dan Kota Yogya meraup 6.667 suara atau 6.27 persen.
Kehebatan PSI, jika selama ini PSI dipersepsikan diandalkan bisa meraup suara di wilayah perkotaan, di DIY justru PSI tercatat banyak menambang suara di pedesaan, seperti di daerah Gunung Kidul dan Kulon Progo.
Meski demikian, rekap hasil tersebut merupakan versi real count di Sirekap yang hingga kini banyak dipermasalahkan masyaakat Indonesia karena dianggap tidak valid.
Penetapan hasil resmi dilakukan melalui pleno berjenjang oleh KPU, sebagaimana diatur dalam perundang-undangan.
Hingga kini untuk rekapitulasi hasil pemilu DPR, DPRD Provinsi, maupun DPD masih diplenokan di tingkat KPU DIY. Selanjutnya hasil rekap resmi akan diplenokan lagi di tingkat KPU pusat.***