Terungkap Puluhan Perwira hingga Jenderal Polisi Sakit Hati Dibohongi Ferdy Sambo, Begini Curhatnya

16 Agustus 2022, 18:02 WIB
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Kasus Tewasnya Brigadir J Belum Tuntas, Ferdy Sambo Terjerat Pidana Korupsi? /Kolase Foto ANTARA News/

YOGYALINE - Terbongkarnya kebohongan skenario yang disusun Ferdy Sambo terkait tewasnya Brigadir J membuat puluhan anggota Polisi kini menjalani penahanan di tempat khusus (Patsus).

Sebelumnya, Kapolri menonaktifkan sejumlah 16 polisi terkait penyelidikan kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam yang kala itu dijabat Irjen Pol Ferdy Sambo.

Jumlah tersebut berubah menjadi 31 orang anggota Polisi yang ditempatkan di patsus, tak lama setelah Kapolri mengumumkan Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai dalang di balik penembakan dan pembunuhan berencana Brigadir J.

Baca Juga: Kondisi Terkini Ibu-ibu Bermobil Ngutil Cokelat Dibongkar oleh Suaminya ke Polisi, Ada Kebiasaan Unik

Terbaru, jumlah tersebut meningkat hingga 36 orang anggota polisi yang ditempatkan di patsus.

Karni Ilyas mantan komisioner Kompolnas, sekaligus jurnalis senior, sempat menceritakan bahwa beberapa dari Polisi yang dinonaktifkan merasa tertipu oleh skenario yang dibuat Ferdy Sambo.

“Saya mendengar dari 31 Polisi yang sekarang terkena masalah ini, yang perwira menengah sampai ada juga yang jenderal, itu mereka merasa dibohongi oleh Jendral Sambo”.

“Bahkan ada yang WA ke saya mengatakan bahwa dia galau, marah, sakit hati, karena dia itu percaya tapi ternyata dibohongi,” kata Karni Ilyas saat memandu acara ILC.

Membenarkan ucapan Karni Ilyas, Menkopolhukam, Mahfud MD pun, membeberkan fakta bahwa memang Ferdy Sambo melakukan pengkondisian psikologis untuk mendukung kebohongannya.

“Memang karena dibohongi itu kan karena ada skenario drama melankolis,” kata Mahfud MD, dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club.

Baca Juga: Kasat Narkoba Polres Karawang Ditangkap, Kedapatan Edarkan Narkoba di THM

Menurut mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu, Ferdy Sambo sempat memanggil beberapa pihak ke kantornya untuk melancarkan aksinya.

“Jadi memang pada hari senin itu sebelum peristiwa diumumkan, pak Sambo memanggil beberapa orang termasuk dari Kompolnas 1 orang, lalu nangis pak Sambo 'aduh saya didzolomi istri saya dilecehkan' terus nangis tapi tidak menjelaskan hal lain,” kata Mahfud MD.

Lebih jauh, Mahfud MD pun menduga bahwa apa yang dilakukan Ferdy Sambo adalah untuk menciptakan situasi psikologis yang mendukung skenario bohongnya.

“Sehingga diciptakan pra kondisi seakan-akan percaya kondisional itu, nangis dia, saya tanya ke wakil Kompolnas, ya memang begitu, lalu memanggil orang-orang lain lagi ada sekitar 5 orang lain lagi, dia menangis dengan cara yang sama, sehingga orang percaya,” kata Mahfud MD.

Dikatakan Mahfud MD, Ferdy sambo bahkan mengatakan hal yang sama dan menangis dengan cara yang sama kepada orang-orang yang ditemuinya.

Baca Juga: Kasat Resnarkoba Polres Karawang Ditangkap: Tak Main-main, AKP Edi Nurdin Pernah Duel Lawan Bandar

“Saya sudah cek ke orang-orang yang dipanggil ini, ya kalimatnya sama cuma mondar-mandir di meja ‘saya sudah dizalimi, istri saya dilecehkan, kalo ada saya disitu sudah saya tembak sampai mati lebih parah,” kata Mahfud MD  menuturkan kalimat Irjen Ferdy Sambo.***

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler