Prof Samekto Wibowo Guru Besar Faktulas Kedokteran UGM Terseret Ombak Saat Swafoto di Pantai, UGM Berduka Cita

26 September 2022, 10:05 WIB
Profil dan biodata Prof Samekto Wibowo, Guru Besar UGM yang meninggal akibat terseret ombak. /Twitter.com@RagilSempronk

YOGYALINE - Prof Samekto Wibowo, guru besar Fakultas Kedokteran UGM meninggal dunia pada Sabtu, 25 September 2022 akibat terseret ombak di Pantai Pulang Sawal, Tepus, Gunungkidul, DIY.

Prof Samekto Wibowo sempat dilarikan ke Puskesmas Tepus untuk mendapat perawatan. Tapi dia dinyatakan mengalami henti napas saat dalam perjalanan.

Jenazah Prof Samekto Wiboso sempat disemayamkan di Balairung UGM, Minggu untuk dilakukan penghormatan, sebelum dimakamkan di Klaten.

Baca Juga: Oknum Polwan Pukuli Perempuan Pacar sang Adik hingga Benjol di Kepala, Kini Dijemput Propam

Duka cita masih dirasakan seluruh keluarga besar Universitas Gajah Mada (UGM) atas meninggalnya Profesor Samekto Wibowo.

Diperoleh informasi, Prof Samekto mengalami musibah terseret ombak pantai saat melakukan swafoto bersama kolega-koleganya.

Ia bersama kerabat melakukan reuni yang dilakukan pada Jumat malam. Setelah melakukan kegiatan di villa milik salah seorang kolega, para peserta sempat berfoto-foto di bibir pantai.

Namun diduga saat melakukan swafoto bersama sejumlah rekan, Prof Samekto terjatuh tertelungkup saat diempas ombak.

Belum sempat bangun, ombak menyeret tubuh Prof Samekto hingga korban tenggelam.

Korban sempat diberikan pertolongan dan segera dilarikan ke puskesmas terdekat. Takdir berkata lain, ia dinyatakan telah meninggal dunia.

Dirangkum PikiranRakyat-Depok-com dari laman ugm, Prof Samekto Wibowo lahir di Klaten, 16 Maret 1946.

Dia meninggal di usia 76 tahun dengan jabatan terakhir sebagai Guru Besar Departemen Neurologi FKKMK UGM.

Selama mengabdi di Universitas Gadjah Mada, almarhum Prof Samekto Wibowo dikenal sebagai sosok yang ramah, sabar, dan disiplin.

Baca Juga: Terungkap Kronologi Cristiano Ronaldo Terjatuh hingga Hidung Diperban Saat Portugal Gebuk Ceko 4-0

Selain itu, dia juga selalu memberikan kesempatan maju dan berkembang kepada para sejawat yang lebih muda serta para mahasiswanya.

Pria yang meninggalkan seorang istri dan dua orang anak itu, pernah menjabat sebagai Kepala Bagian/SMF Ilmu Penyakit Saraf periode 2001-2009.

Selama memegang jabatan tersebut, dia menciptakan berbagai program dan terobosan sehingga berhasil mencapai beberapa kemajuan.

Samekto Wibowo yang merupakan dokter spesialis syaraf mempunyai jasa besar dalam pengembangan layanan pasien dengan gangguan tidur pada tahun 2009.

Saat pengukuhannya sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) pada 13 Oktober 2001, Samekto menyampaikan pidato berjudul "Neuropati Diabetika dan Impotensia".

Dalam pidato tersebut ia menyampaikan bahwa neuropati diabetik adalah gangguan saraf akibat penyakit diabetes yang ditandai dengan kesemutan, nyeri, atau mati rasa dan dapat terjadi pada saraf di bagian tubuh mana pun dan lebih sering menyerang saraf di kaki.

Kata dia, kadar gula darah tinggi bisa menyebabkan saraf di seluruh tubuh mengalami kerusakan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Pemerintah Rencanakan Pasang Sambungan Listrik Baru Bagi Warga Kurang mampu

Jenazah almarhum Prof Samekto Wibowo disemayamkan di Balairung UGM, Minggu September 2022 untuk mendapatkan penghormatan terakhir dari civitas UGM.

Setelah itu, jenazah almarhum dimakamkan di Pemakaman Keluarga Pondok Muharrikun Najaah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.***

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler