YOGYALINE - Menanggapi rencana pemerintah akan menaikkan harga BBM jenis pertalite dan solar, pakar ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, mengusulkan ada keputusan yang lebih solutif.
Fahmy berpendapat agar Pertamina selain menaikkan harga pertalite, tetapi juga sekaligus menurunkan harga Pertamax.
Tujuannya, mempersempit disparitas harga antara kedua jenis BBM tersebut.
"Maksimal selisih harganya Rp 1.500 per liter. Kebijakan ini diharapkan mendorong konsumen pertalite migrasi ke Pertamax secara sukarela," ujarnya, Sabtu 13 Agustus 2022.
Seperti diketahui, Banggar DPR menolak usulan pemerintah untuk penambahan kuota BBM berubsidi pertalite dan solar, belum lama ini.
Baca Juga: DPR Tolak Penambahan Kuota BBM Bersubsidi, Harga Pertalite dan Solar Naik Agustus ini
Komunikasi publik secara masif, kata Fahmy, perlu dilakukan. Khususnya, mengenai edukasi bahwa menggunakan Pertamax itu lebih bagus untuk mesin kendaraan dan lebih irit.
”Ini untuk menarik minat warga agar beralih dari pertalite ke Pertamax,” ujarnya.