Tak lama berselang Azmoun kemudian mengira dia telah mencetak gol akrobatik yang luar biasa dengan membelakangi gawang yang melewati kiper Seagulls Bart Verbruggen. Namun gol tersebut secara mengejutkan dianulir karena tendangan tinggi terhadap Jan Paul van Hecke, yang membuat marah para pemain Roma, termasuk Daniele De Rossi yang ada di pinggir lapangan.
Dalam laga yang seru ini, meski Roma berusaha keras untuk memecah konsentrasi permainan, semua momentum ada di tangan Brighton. Mereka khirnya memecah kebuntuan di menit ke-37 melalui Welbeck, yang menemukan ruang di tepi kotak penalti dan memindahkan bola ke kaki kanannya, sebelum melakukan tendangan melengkung yang indah. Tendangan jarak 20 yard itu bersara ke sudut atas gawang.
Kericuhan kecil sempat muncul saat bola mati menjelang akhir babak pertama setelah Van Hecke secara sengaja menyentuh kepala Gianluca Mancini, yang menjatuhkan diri.
Hingga babak kedua berlangsung, jual beli serangan terus terjadi. Upaya pasukan De Zerbi di sepertiga akhir akhirnya sia-sia, karena Roma bertahan dengan baik di fase akhir pertandingan untuk meraih kemenangan agregat yang mantab.
Itu sekaligus memperkuat harapan mereka untuk menjadi lebih baik di Liga Europa musim ini setelah kalah di final Liga Europa 2022- 23 lalu.
Brighton bisa berbangga dengan debut mereka di Eropa, dengan memenangkan lima dari delapan pertandingan mereka dan finis di puncak grup yang menantang di depan Marseille, Ajax, dan AEK Athens.
Namun, pertandingan babak 16 besar melawan Roma terbukti menjadi langkah yang terlalu jauh bagi Seagulls.
Roma, yang akan mengetahui lawan mereka di perempat final pada undian hari Jumat, kini mengalihkan perhatian mereka ke pertandingan kandang Serie A hari Minggu melawan Sassuolo.
Sementara Brighton akan beraksi berikutnya setelah jeda internasional ketika mereka bertandang ke Liverpool di Liga Premier pada 31 Maret.***