Cek Progres Bendungan Jlantah Karanganyar, Desain Setinggi 70 Meter, Kapan Selesai?

- 26 Juni 2023, 14:46 WIB
Ilustrasi bendungan. Salah satu bendungan yang segera rampung akhir 2023 yakni Bendungan Jlantah Karanganyar, Jawa Tengah.
Ilustrasi bendungan. Salah satu bendungan yang segera rampung akhir 2023 yakni Bendungan Jlantah Karanganyar, Jawa Tengah. /purwoko/Tangkap layar YouTube.com/Presiden Joko Widodo

YOGYALINE - Inilah progres terkini pembangunan bendungan Jlantah di Karanganyar, Jawa Tengah, yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional. Fungsi bendungan ini untuk menyuplai air irigasi premium hingga sebagai sumber air baku.

Lantas kapan Bendungan Jlantah selesai, dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut? Simak artikel ini sampai akhir.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan Bendungan Jlantah yang masuk sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca Juga: PUPR Bakal Gelontorkan Duit Rp 2,1 Triliun untuk Padat Karya Tunai, Warga Pedesaan Siap-siap

Bendungan Jlantah yang berada di Karanganyar, Jawa Tengah.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pada periode 2015-2025, Kementerian PUPR menargetkan penyelesaian pembangunan 61 bendungan yang akan meningkatkan suplai air irigasi premium dari semula 10,6 persen menjadi 19,3 persen.

Di antara 13 bendungan yang akan diselesaikan pada tahun 2023 ini, terdapat Bendungan Jlantah yang dinilai memiliki fungsi sangat penting di Karanganyar.

Pada tahun 2015 sampai dengan Februari 2023 telah diselesaikan pembangunan 36 bendungan baru yang menambah daerah irigasi produktif seluas 234.741 ha.

"Itu juga sekaligus sebagai bagian dari peningkatan luasan jaringan irigasi 1,12 juta ha, dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 3,84 juta ha,” kata Menteri Basuki dikutip dari situs resmi Kementerian PUPR.

Sementara itu, pada tahun 2023 ini Kementerian PUPR menargetkan penyelesaian pembangunan 13 bendungan yaitu Cipanas, Karian, Sepaku Semoi, Keureuto, Rukoh, Jlantah, Tiu Suntuk, Lausimeme, Sidan, Leuwikeris, Temef, Pamukkulu, dan Ameroro.

Untuk bendungan Jlantah sendiri diperkirakan akan rampung pada akhir tahun 2023.

“Target untuk dapat diselesaikan pada akhir tahun 2023 mudah-mudahan dapat tercapai,” kata Menteri Basuki.

Baca Juga: Simak Pembayaran Ganti Rugi Lahan Jalan Tol Jogja - Solo di Sleman, Menteri BPN Ikut Hadir, Berapa Nilainya?

Bendungan Jlantah memiliki kapasitas tampung 10,97 m3 yang bersumber dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Puru.

Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 70 m (dari dasar sungai), panjang puncak 404 m, lebar puncak 12 m, dan elevasi puncak bendungan +690 m.

Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Adenan Rasyid mengatakan, bendungan ini dibangun sejak Juli 2019 oleh PT Waskita Karya (Persero) dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp965 miliar.

“Saat ini progresnya sudah sekitar 65 persen. Nantinya bendungan Jlantah akan mengairi 1.494 ha area persawahan di kawasan Jatipuro dan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar,” jelas Adenan.

Di samping sebagai sumber irigasi, bendungan Jlantah juga sebagai sumber air baku dengan kapasitas sebesar 150 liter/detik.

Dan dapat mereduksi banjir sebesar 51,26%atau 70,33 m3/detik untuk Q50.

“Kehadiran bendungan ini juga akan memberi manfaat untuk potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 mega watt (MW), serta untuk konservasi dan pariwisata di Kabupaten Karanganyar,” tutup Adenan.

Baca Juga: Penyediaan Rumah Layak dan Terjangkau dari PUPR Ditunggu! Simak Realisasi - Apa Saja Programnya

Demikianlah informasi mengenai progres pengerjaan Bendungan Jlantah Karanganyar, jawa Tengah yang memiliki manfaat ganda dalam fungsi ke depan.***

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah