Dijelaskan, perjalanan tidak selalu melalui jalan aspal yang mulus, tetapi juga melalui rute perkebunan dan jalan tanah.
Berbagai rintangan selama perjalanan pun dihadapi oleh para Bhikkhu, bahkan di awal-awal perjalanan dimulai.
Dikisahkan pada hari keempat, beberapa bhikkhu mengalami cedera lecet di telapak kaki.
Dalam unggahannya di akun facebook, Bhante Kantadhammo juga menampilkan seorang bhante yang sedang diobati karena luka lecet.
Siang dan malam para bhikkhu tetap melakukan perjalanan. Sepanjang perjalanan, tak jarang para Bhikkhu bertemu dengan umat yang ingin berdana makanan untuk bekal perjalanan.
Baca Juga: Wisatawan Naik ke Candi Borobudur Harus Memakai Sandal Khusus Dinamai Sandal Upanat
Sesuai schedulle pada 11 Mei sampai di Jakarta, untuk kemudian melanjutkan dari Jakarta menuju ke beberapa kota dan sampai di kota Cirebon.
Rencananya di Cirebon selama tiga hari karena akan melakukan beberapa acara, termasuk kedatangan para guru dan kepala wihara dari Thailand dengan total berjumlah 13 bhikkhu.
“Tanggal 20 Mei sore hari, setelah siang kita kedatangan para guru di kota Cirebon, sore kita diundang oleh Sultan Kesepuhan untuk silaturahmi,” ungkapnya.