YOGYALINE - Inilah jalan tol di ujung Trans Jawa dan Trans Sumatera yang juga memiliki nama baru yang keren. Jalan tol dengan panjang ratusan kilometer itu menghubungkan sejumlah wilayah kabupaten yang ada di pinggirn Pulau Jawa dan Sumatera.
Progres pembangunan jalan tol di ujung Trans Jawa dan Trans Sumatera sudah dalam tahap pengerjaan, meski sebagian rute sudah dibuka untuk Mudik Lebran 2023.
Ada nama keren yang disandang jalur tol baru tersebut, yang juga memiliki arti tertentu. Bagaimana progres terkini dan berapa biaya konstruksinya? Simak artikel berikut ini sampai selesai.
Sebelum mengetahui tentang ceita jalan tol di ujung Trans Jawa dan Trans Sumatera, ada baiknya juga disimak asal mula penamaan dan artinya.
Jalan Tol Probowangi
Jalan tol Probowangi merupakan jalan tol yang menghubungkan wilayah Probolinggo – Banyuwangi di Jawa Timur. Nama tol Probowangi, juga merupakan akornim dari nama daerah Probolinggo dan Banyuwangi.
Namun untuk yang ini, nama diambil dari beberapa suku kata hingga seakan memberi arti baru dari frase Probowangi itu.
Probo dalam bahasa sansekerta memiliki arti bersinar, demikian juga Probo dalam bahasa latin disebut mengandung arti memiliki moral yang baik. Sedangkan wangi, dari kata Banyuwangi, sudah menunjuk pada arti harum.
Bisa jadi jika disambungkan maka tol ini pun bisa diartikan sebagai jalur tol yang bersinar dan harum mewangi.
Jalan tol Probowangi (Probolinggo – Banyuwangi) ini merupakan jalur ujung timur Pulau Jawa menggenapi Trans Jawa. Jalur tol ini dengan titik awal di Provini dan berujung di Ketapang Banyuwangi, membentang sepanjang 172,91 km.
Pengerjaan tol ini terbagi dalam 6 seksi, dengan memiliki 6 simpang susun, yakni Simpang Susun (SS) Kraksaan, SS Paiton, SS Besuki, SS Situbondo, SS Asembagus, SS Bajulmati, dan SS Ketapang.
Jalan tol Probowangi ini menelan investasi sebesar Rp 23 triliun, dan sebagian ruas tol ini sudah mulai dikerjakan dengan adanya ground breaking pada bulan Februari 2023 lalu.
Tol Sibanceh
Tol Sibanceh merupakan nama tol baru yang berada di Aceh, yang merupakan akronim dari jalur Sigli – Banda Aceh. Jalan tol di ujung barat Indonesia ini juga merupakan tol pertama yang dibangun di Aceh.
Tol Sibanceh merupakan salah satu tol Trans Sumatera yang merupakan proyek strategis nasional (PSN). Kementerian PUPR mencatat untuk biaya konstruksi jalan tol Sibanceh ini menelan biaya 8,99 triliun dan investasi mencapai Rp 12,35 triliun.
Dalam pengerjaannya jalan tol Sibanceh dibagi dalam 5 seksi. Hingga kini telah fungsional dua seksi, yakni seksi 3 dan 4 yang akan disusul beroperasi pada seksi 4 dan 5 untuk Mudik Lebaran 2023.
Dengan demikian tinggal satu seksi yang masih dalam progres pengerjaan yakni seksi 1 sepanjang 25 km rute Padang Tiji – Seulimeum.
Nama Sibanceh bakal semakin populer karena masyarakat dipastikan semakin banyak memanfaatkan jalur ini. Bayangkan, dari semula perjalanan Sigli – Banda Aceh yang memakan waktu 3 jam melalui perbukitan yang berkelok-kelok, kini bisa dipangkas menjadi waktu tempuh Cuma 1 jam. Jadi jelaslah manfaat Sibanceh!
Demikianlah nama-nama tol baru yang unikdan keren di ujung Trans Jawa dan Trans Sumatera. Namanya muncul seiring dengan keberadaan tol tersebut.
Tak sabar menjajal jalan tol baru di ujung pulau Jawa hingga Sumatera, cek rute perjalanan sekarang, beserta progres pembangunanya.
Keberadaan tol yang memakan biaya konstruksi maupun nilai investasi yang tinggi itu diharapkan mampu mengkonektivitaskan daerah-daerah guna membangkitkan perekonomian dari berbagai sektor.
Selain memberikan akses dan ruang bagi masyarakat untuk berkembang, kelancaran arus barang maupun jasa juga diharapkan memberikan nilai ekonomi tersendiri terutama karena memangkas waktu tempuh.***