YOGYALINE - Buntut dari aksi roasting Mamat Alkatiri, Hillary Brigitta Lasut melapor ke Polda Metro Jaya. Ulah roasting Mamat Alkatiri di sebuah acara talkshow itu dianggap menghina secara verbal.
Melalui akun Instagramnya @hillarylasut menyebut roasting Mamat Alkatiri menggunakan kata-kata kotor.
Hillary Lasut yang merupakan anggota Komisi 1 DPR RI itu juga menyebut roasting Mamat Alkatiri mengandung bully dan verbal harrasment.
Baca Juga: ZODIAK LUSA LIBRA Kamis 6 Oktober 2022, Cinta, Keuangan, Karier
Hillary yang merupakan anggota DPR RI dari Partai NasDem itu tak terima di-roasting Mamat dalam sebuah acara talkshow pada 1 Oktober 2022 lalu.
Semula, Hillary Brigitta Lasut tidak mempermasalahkan aksi roasting Mamat Alkatiri.
Namun ia merasa tersinggung setelah roasting Mamat Alkatiri menggunakan kata-kata kotor. Ia pun menyerahkan kasus itu ke Polda Metro Jaya.
Hillary Brigitta Lasut yang tersinggung dengan kata-kata Mamat Alkatiri kemudian membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya pada 3 Oktober 2022.
Terlihat dalam berkas laporan yang beredar, Hillary Lasut membuat laporan lewat kuasa hukumnya Muhammad Fauzan Rahawarin dengan nomor register LP/B/5054/X/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Dalam unggahannya Brigitta juga memperlihatkan laporan Polisi terhadap Mamat Alkatiri terkait pencemaran nama baik Pasal 310 KUHP.
Hillary Lasut juga menuliskan caption dalam unggahannya:
"Yang bilang An**** dan T** bukan penghinaan coba aja kalo dia ngomong begini ke ibu atau anak kalian, memang pejabat publik boleh di kritik. Tapi setau saya di Indonesia mo dia pejabat Publik mo dia Pembantu Rumah Tangga, tetap tidak boleh di Bully apalagi di Maki," dikutip dari unggahan Instagram @hillarylasut pada Selasa, 4 Oktober 2022.
Baca Juga: ZODIAK LUSA ARIES Kamis 6 Oktober 2022, Cinta, Keuangan, Karier
"Gausah bawa2 saya pejabat publik harus siap di kritik deh. T** dan g***** bukan kritik. Itu BULLY DAN VERBAL HARRASMENT," ungkap Hillary.
"Siapapun dia mo DPR, Presiden ATAU PEMBANTU RUMAH TANGGA sekalipun, sebagai warga negara punya hak untuk dilindungi HARKAT MARTABATNYA dari segala jenis kekerasan verbal dan psikis," lanjutnya.
"Siapapun dia mo DPR, Presiden ATAU PEMBANTU RUMAH TANGGA sekalipun, sebagai warga negara punya hak untuk dilindungi HARKAT MARTABATNYA dari segala jenis kekerasan verbal dan psikis," lanjutnya.
"Saya tidak tau orang tuanya atau gurunya pak mamat mungkin mengajarkan Kata T** dan G***** sebagai jenis kritik yang bisa kita sampaikan kepada semua orang dan tetap dianggap bukan penghinaan atau mungkin itu diajarkan sebagai kritik yang berfaedah."
"Tapi jaman saya dulu sih boro2 pejabat negara, kalo saya bilang orang tua saya atau guru saya atau bahkan pembantu rumah saya t** atau g*****, saya pasti dihukum berat oleh orang tua saya."
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Gemini Rabu 5 Oktober 2022, Cinta, Keuangan, Karier
"Pejabat2 banyak yang malah jadi korupsi karena takut diperas dan di giring opini oleh orang2 tidak bertanggung jawab yang membuat kritikan atau roastingan berdasarkan pesanan yang memberi honor dan atau menghalalkan segala cara untuk menaikan diri sendiri dengan menjatuhkan orang lain. Sudah cukup yang seperti ini," pungkasnya. ***