YOGYALINE - Kasus penyediaan konsumsi untuk anggota KPPS saat pelantikan di Kabupaten Sleman cukup mengusik perhatian masyarakat luas. Kejadian pemberian konsumsi yang tak sesuai dengan kelayakan, dibandingkan dengan informasi soal anggaran yang disediakan, menambah keprihatinan warga.
Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono [un turut mengomentari polemik terkait konsumsi saat pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Sleman. Menurut Beny, persoalan penyediaan makan dan minum yang tengah viral di media sosial yang dinilai tidak sesuai anggaran yang telah disediakan ini, harus diselesaikan dengan tuntas.
Pada Jumat (26/01) di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Beny mengaku mengikuti kasus ini dari media dan menurutnya masih terjadi saling lempar tanggung jawab.
"Saya baca di media, dan ternyata masih uncal-uncalan (lempar-lemparan). Itu harus ada yang tanggung jawab," ujarnya.
Menurut Beny, anggaran untuk konsumsi para anggota KPPS jelas bukan angka yang kecil. Dan sudah seharusnya pihak yang mengelolanya bisa menyediakan makan, minum, serta makanan ringan yang memadai dan sesuai dengan anggaran yang telah disediakan.
Meski dalam persoalan ini KPU Sleman sudah menyatakan permohonan maaf, namun Beny menganggap permasalahan ini tidak selesai begitu saja. Beny menegaskan, perlu adanya tindak lanjut dari masing-masing pihak agar persoalan ini diselesaikan dengan tuntas.
"Masalah ini harus rampung, supaya tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Dan kita sudah bisa lihat langsung kok, bisa kita hitung sendiri kira-kira berapa harga roti misalkan, air mineral gelasnya berapa, boks berapa. Sudah jelas kasat mata," ungkapnya.
Beny berharap kejadian semacam ini tidak akan terulang lagi. Apalagi bagi para anggota KPPS yang menurutnya memiliki tugas yang cukup berat dalam Pemilu.