Menurutnya, begitu ada antraks perlu ada pengendalian terus menerus, dari segi lingkungan maupun hewannya sehingga penyakit manusia bisa dicegah.
Disarankan, jika memiliki gejala pasca-kontak dengan hewan sakit, hendaknya langsung datang ke fasilitas kesehatan karena dokter bisa mendeteksi dini kasus antraks pada manusia.
Terkait dengan perhatian terhadap penyebaran Antraks ini, Dosen Fakultas Peternakan UGM Nanung Danar Dono juga mengemukakan bahwa pentingnya pemahaman, kesadaran, serta upaya bersama dalam penanganan Antraks, agar tidak lagi menimbulkan korban.
Baca Juga: Anda Merasa Sering Cemas, Tak Percaya Diri? Ini Solusi dari Dosen UGM
Kebiasaan memotong dan membagi-bagikan daging hewan yang mati karena sakit, menurutnya, merupakan salah satu kebiasaan yang berbahaya sehingga harus dihentikan.
“Cukup sudah. Jangan sampai ada kasus lagi. Karena sekarang hampir semua provinsi di Indonesia sudah kena".
"Mari bersama-sama kita lawan. Masyarakat saling mengingatkan," ujarnya.***/bambang sugiharto