Hal ini bisa diwujudkan dengan terus berupaya meningkatkan kapasitas negara berkembang dengan menginisiasi kerjasama antar negara dan berbagai pemangku kepentingan lainnnya.
"WMO ke depan perlu lebih agresif dalam mendorong transfer teknologi antar negara anggota untuk mengatasi dampak terkait cuaca dan iklim".
"Termasuk melakukan penguatan sarana implementasi dan pembiayaan inovatif agar tidak ada negara yang tertinggal," jelasnya.
WMO secara kelembagaan juga dinilai perlu melakukan sejumlah terobosan guna meningkatkan akuntabilitas, transparansi, inklusivitas dengan membuat kebijakan sains yang lebih baik.
Yaitu melalui kerjasama dengan Badan PBB lainnya, terlibat dalam acara tingkat tinggi, serta memperkuat kemitraan dengan sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Dalam kongres ke-19 WMO, delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Dwikorita.
Turut mendampingi perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Sekretariat Negara.
Tim yang dikirim dalam Kongres WMO ini bertugas untuk mengawal materi sidang WMO terkait permasalahan teknis, administrasi dan perencanaan WMO.