Dwikorita Karnawati, perempuan kelahiran Yogyakarta, 6 Juni 1964 itu menyebutkan tiga misi utama itu, yakni:
Pertama, adalah kesetaraan gender.
Kedua, suistainability atau keberlanjutan.
Ketiga pengurangan kesenjangan (closing the gap) antara negara maju dan negara berkembang. Utamanya dalam hal infrastruktur kebencanaan.
Kaitannya dengan visi kesetaraan gender, Dwikorita memaparkan, ke depan WMO harus memiliki SDM yang lebih berimbang gender, serta kebijakan yang lebih baik untuk menangani disparitas gender.
Selain itu, aksesbilitas yang sama terhadap informasi layanan cuaca dan iklim bagi perempuan dan laki-laki, serta memberdayakan kaum muda dan perempuan yang tedampak perubahan iklim.
Menurutnya, ke depan WMO juga perlu menjembatani kesenjangan antara negara berkembang dan negara maju.