Polemik Masuk Sekolah Pukul 05.00 Wita di NTT, Pakar UGM Bicara: Masuk Lebih Pagi Apakah Lebih Berprestasi?

- 2 Maret 2023, 20:34 WIB
Suasan kegiatan sekolah  di NTT setelah penerapan kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi (Pukul 05.00 Wita) oleh gubernur NTT.
Suasan kegiatan sekolah di NTT setelah penerapan kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi (Pukul 05.00 Wita) oleh gubernur NTT. /antaranews

YOGYALINE - Kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 Wita di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengundang pro dan kontra meluas di masyarakat. Inilah tanggapan dari pakar perkembangan anak dan remaja, dan Pendidikan dari Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta terkait kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi di NTT itu.

Sebelumnya usulan Gubernur NTT Viktor Leiskodat tentang masuk sekolah pukul 05.00 Wita untuk siswa SMA itu dinilai beragam dari sudut pandang beragam pula.

Bahkan karena menjadi viral, pihak DPRD pun melakukan pemanggilan terhadap Kepal Dinas Pendidikan pada Kamis 2 Maret 2023.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra Besok, 3 Maret 2023, Cinta di Tangan, Bisnis dan Keuangan Saatnya Cek Proyek Terkini

Terlepas dari hasil pembicaraan itu, usulan masuk sekolah pukul 05.00 Wita bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) itu juga menuai sorotan dari kalangan praktisi maupun pengamat pendidikan.

Pengamat Perkembangan Anak dan Remaja, dan Pendidikan dari Fakultas Psikologi UGM, T. Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., menilai kebijakan tersebut kurang bijaksana dan kurang komperehensif.

Menurut Nove Poespita Candra, dalam kajian perkembangan dan pendidikan sampai saat ini belum ada studi yang menjustifikasi jika sekolah dimulai lebih pagi dan menambah lama jam sekolah memiliki signifikansi terhadap etos belajar, kedisiplinan, dan prestasi siswa.

"Dengan begitu kebijakan ini kurang bijaksana,” sebut Novi Poespita, Kamis, 2 Maret 2023.

Kebijakan Pemprov NTT masuk sekolah jam 5 pagi itu dinilai akan menimbulkan dampak buruk jika tetap dijalankan dan tidak segera dilakukan mitigasi.

Baca Juga: Istimewa Buat Sumatera Utara! 4 Jalur Tol Dibuka untuk Mudik Lebaran 2023 Cek Peta Tol Kuala Tanjung - Parapat

Kebijakan sekolah masuk lebih pagi bisa berdampak negatif pada fisik, emosi, maupun kognisi siswa. Dari sisi fisik, masuk sekolah lebih pagi akan memengaruhi kualitas tidur sehingga berpengaruh pada kondisi fisik anak.

Sementara itu, penambahan jam sekolah akan mengakibatkan kelelahan kronis pada anak yang bisa menurunkan imunitas tubuh sehingga  lebih rentan terserang penyakit. Hal teresebut pada akhirnya akan memengaruhi fokus belajar anak.

“Masuk lebih pagi, terburu-buru, dikahwatirkan anak-anak jadi tidak sempat sarapan atau sarapan namun kurang berkualitas sehingga memengaruhi konsentrasi belajar di sekolah,” imbuhnya.

Co-Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan ini mengatakan kebijakan masuk sekolah pagi juga akan berpengaruh pada emosi anak karena harus bangun lebih pagi yang tentunya bukan menjadi hal yang mudah.

Demikian halnya dengan orang tua, yang bisa tersulut emosinya ketika menjumpai anak-anak belum siap.

Baca Juga: Rute Tol Kartasura - Klaten Dibuka untuk Mudik Lebaran 2023, Bupati Klaten Marah Soal Gawe Tol Solo - Jogja

“Akan banyak berpotensi memunculkan problem emosi, yang seharusnya berangkat dengan emosi positif penuh harapan dan motivasi. Namun justru diawali dengan emosi negatif”.

“Belum lagi kalau terlambat anak akan menerima hukuman, disini anak-anak juga bisa timbul emosi dan begitu juga gurunya emosi karena capek,” urainya.

Menurutnya, ada lingkaran persoalan emosi negatif yang dimunculkan dalam kondisi ini. Apabila hal tersebut berlangsung dalam jangka panjang dikhawatirkan dapat menurunkan motivasi belajar siswa dan mengajar guru.

Kebijakan tersebut juga memengaruhi aspek kognitif pada anak. Novi menjelaskan bahwa otak manusia akan berfungsi secara optimal jika kondisi seluruh tubuh berada dalam keadaan fit dan bahagia.

Jika hal itu tidak terjadi maka otak tidak dapat berfungsi secara optimal sehingga berkontribusi pada penurunan kualitas numerasi, literasi, serta pengambilan keputusan.

Karena masuk sekolah lebih pagi, dikatakan Novi, anak-anak menjadi kehilangan waktu untuk bersosialisasi dengan keluarga. Demikian pula dari sisi kemanan, kebijakan ini masih kurang tepat.

Baca Juga: Rute Tol Colomadu – Delanggu Klaten Dibuka untuk Mudik Lebaran 2023, Ganjar Pranowo Ikut Senang

“Kalau masuk lebih pagi kan masih gelap. Ini perlu dipikirkan kemanannya, terutama daerah-daerah pinggiran yang jalanannya masih sepi kan bahaya,” tutur Novi***bambang sugiharto

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x