Bhikku Thudong Berjalan Kaki dari Thailand ke Borobudur Jelang Waisak 2023, Simak Maknanya, Kapan Sampai?

20 Mei 2023, 12:37 WIB
Bhikku Thudong, sebanyak 32 Bhikku melakukan perjalanan panjang dari Thailand meunju Borobudur menjelang Hari Raya Waisak 2023 ini. Apa makna dan kapan sampai di Borobduur? Simak di artikel ini. /purwoko/yogyaline/buddhazine

 

YOGYALINE - Menjelang hari Waisak 2023 pada 4 Juni 2023, agenda di Candi Borobudur Jawa Tengah semakin semarak. Berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk berbagai mempersiapkan agenda kepariwisataan yang bisa diikuti oleh masyarakat umum.

Di balik persiapan Waisak 2023 pada 4 Juni 2023, kini panitia juga siap menyambut kehadiran 32 Bikkhu Thudong yang hingga hari Sabtu 20 Mei 2023 ini telah memasuki wilayah Jawa Barat, dalam perjalanannya secara maraton dari Thailand.

Sebanyak 32 Bikkhu Thudong pada Jumat 19 Mei 2023 telah memasuki wilayah Karawang, Jawa Barat, untuk selanjutnya menyusuri sepanjang jalan menuju Borobudur.

Baca Juga: Ada Festival dan Pelepasan Lampion di Candi Borobudur pada Waisak 2023, Simak Ketentuan - Tiketnya

Pada 22 Mei 2023 para Bhikku ini dijadwalkan mulai memasuki wilayah Jawa Tengah, selepas dari Cirebon.

Seperti apa Bikkhu Thudong, dan apa maknanya? Istilah Bikkhu Thudong banyak disebut-sebut di berbagai platform media sosial. Keberadaan para Bikkhu itu berjalan beriringan dengan pakaian khasnya menyusuri jalanan, dengan dengan tujuan Borobudur sebelum puncak Hari Raya Waisak 2023.

Warga masyarakat banyak yang bertanya-tanya mengenai hal ikhwal untuk mengetahui tentang Bikkhu Thudong tersebut. Simak artikel berikut ini.

Makna Bhikku Thudong mengutip dari Buddhazine, disebutkan puluhan bikkhu dari berbagai negara itu melakukan perjalanan Thudong dari Thailand ke Borobudur sepanjang sekitar 2.606 Km.

Perjalanan Bhikku Thudong adalah perjalanan ritual yang panjang dilakukan para Bhante atau Bhikku dengan berjalan kaki. Perjalanan panjang para Bhikku ini juga mengandung makna dan artian sebuah pengembaraan, bertapa, dan meditasi.

Untuk perjalanan Thuddong kali ini diikuti sekitar 32 Bhikku yang dimulai sejak 23 Maret 2023 dengan start perjalanan Thudong dari Nakhon Si Thammarat, Thailand.

Perjalanan itu melalui rute empat negara yaitu Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia. Di Indonesia sendiri akan melalui rute Batam, Jakarta, Karawang, Cirebon, Semarang, Magelang dan Borobudur.

Bhante Kantadhammo, salah satu peserta Thudong menyampaikan bahwa  akan ada penambahan peserta ketika sudah sampai di Malaysia.

Baca Juga: Kapan Hari Raya Waisak 2023? Simak, Waisak Ditetapkan Purnama Sidhi 4 Juni 2023 - Bukan 6 Mei 2023

“Untuk Thudong saat ini semua Bhante berjumlah 30 orang termasuk saya sendiri dari Indonesia dan 1 dari Laos. Pada saat masuk ke Malaysia ada tiga Bhikkhu yang jauh-jauh bulan lalu ingin ikut serta. Jadi total 33 Bhikkhu dan 2 umat (Bangkok dan dari Cirebon),” jelas Bhante.

Bhante Dhammavuddho, salah satu pengurus perjalanan Thudong menyampaikan bahwa rata-rata perjalanan yang ditempuh oleh para Bhikkhu kurang lebih 45 km per hari.

“Jarak Bangkok – Borobudur kurang lebih 2.606 km, harus ditempuh selama sekitar 60 hari. Jadi, rata-rata setiap hari harus bisa menempuh jarak kurang lebih 45 km,” katanya. 

Perjalanan ini dimulai pada bulan Maret, sehingga direncanakan bisa mengikuti prosesi Waisak di Borobudur pada 4 Juni 2023.

Dijelaskan, perjalanan tidak selalu melalui jalan aspal yang mulus, tetapi juga melalui rute perkebunan dan jalan tanah.

Berbagai rintangan selama perjalanan pun dihadapi oleh para Bhikkhu, bahkan di awal-awal perjalanan dimulai.

Dikisahkan pada hari keempat, beberapa bhikkhu mengalami cedera lecet di telapak kaki.

Dalam unggahannya di akun facebook, Bhante Kantadhammo juga menampilkan seorang bhante yang sedang diobati karena luka lecet.

Siang dan malam para bhikkhu tetap melakukan perjalanan. Sepanjang perjalanan, tak jarang para Bhikkhu  bertemu dengan umat yang ingin berdana makanan untuk bekal perjalanan.

Baca Juga: Wisatawan Naik ke Candi Borobudur Harus Memakai Sandal Khusus Dinamai Sandal Upanat

Sesuai schedulle pada 11 Mei sampai di Jakarta, untuk kemudian melanjutkan dari Jakarta menuju ke beberapa kota dan sampai di kota Cirebon.

Rencananya di Cirebon selama tiga hari karena akan melakukan beberapa acara, termasuk kedatangan para guru dan kepala wihara dari Thailand dengan total berjumlah 13 bhikkhu.

“Tanggal 20 Mei sore hari, setelah siang kita kedatangan para guru di kota Cirebon, sore kita diundang oleh Sultan Kesepuhan untuk silaturahmi,” ungkapnya.

Tanggal 21 Mei akan adakan acara pindapata, makan bersama, Sanghadana di Sekolah Sariputta Cirebon hingga selesai.

Ada juga kegiatan Maha Kassapa Thera, untuk acara serah terima tanah ke Sangha, blessing sekretariat dan Buddha rupang.

Menariknya dalam acara itu akan hadir tokoh semua agama; Islam, Kristen, Protestan, Hindu, Katolik serta staf pemerintahan.

Baca Juga: Berwisata ke Candi Borobudur Kini Lebih Terbuka, Cek Aturan Terkini Soal Pesan Tiket - Durasi di Atas Candi

“Pada tanggal 22 pagi setelah makan, para guru akan melepas kita melanjutkan perjalanan ke Jawa Tengah” ujar Bhante Dhammavuddho.*** 

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler