Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini hingga Sabtu, 18 Februari 2023, BMKG Sebut Waktu Puncak Hujan dan Angin

16 Februari 2023, 22:25 WIB
Puncak hujan dan angin di wilayah Yogyakarta terjadi antara Kamis hingga Sabtu, 18 februari 2023, seperti disampaikan BMKG. /purwoko/yogyaline

YOGYALINE - Puncak hujan dan angin kencang di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terutama di wilayah selatan diprediksi berlangsung mulai pada Kamis (16/2/2023) hingga Sabtu (18/2/2023). Prediksi cuaca buruk Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) ini direspon oleh jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul yang menyatakan kewaspadaannya.

Puncak musim hujan di Bantul diperkirakan terjadi pada Februari ini. Atas kondisi demikian itu, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY Reni Kraningtyas meminta masyarakat memperhatikan lingkungan sekitar.

Menurut Reni, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, gelombang atmosfer Rossby aktif di wilayah Jawa bagian barat yang berkontribusi terhadap pembentukan awan di wilayah sekitarnya.

Baca Juga: Hak Jawab: Keluarga Korban Pembunuhan di Sleman Tegaskan Tidak Benar Sudjono Dukun Pengganda Uang

Hal ini masih disertai dengan kehadiran Sirkulasi Siklonik di Selatan Jawa yang membentuk belokan angin dan konvergensi (pertemuan massa udara), kondisi memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY.

Dalam rilisnya pada Rabu (15/2/2023) disebutkan bahwa BMKG DIY memperkirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat (petir) dan angin kencang terjadi di periode 16 – 18 Februari 2023.

Kondisi ini membuat BPBD Bantul meningkatkan kewaspadaannya. Hal itu diungkapkan Kepala BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah. Ia mengatakan, hingga Rabu sore BPBD mencatat ada 33 kejadian bencana dampak dari cuaca ekstrim dalam dua hari ini di Bantul.

Mayoritas kejadian berupa bencana gerakan tanah serta pohon tumbang. Kejadian ini melanda sejumlah wilayah kecamatan di Bantul.

“Ke-33 titik tersebut tersebar di semua kecamatan dengan rincian 22 kejadian merupakan bencana pohon tumbang dan bencana gerakan tanah atau tanah longsor,” ucapnya.

Baca Juga: Sinopsis Film Terbaru yang Sudah Tayang di Bioskop, Ant-Man and The Wasp: Quantumania

Lokasi terjadinya bencana alam ini ada di Piyungan sebanyak delapan titik dan empat titik di  Pajangan. Kepanewon (kecamatan) Imogiri dan Sedayu masing-masing ada tiga titik bencana.

Sedangkan kapanewon yang melaporkan dua lokasi bencana antara lain Bantul, Kasihan, Pandak, Sewon dan Srandakan. Kemudian kecamatan Bambanglipuro dan Pleret ada satu titik kejadian.

“Dampaknya ada sebanyak delapan rumah rumah, dua belas akses jalan tertutup, dua kerusakan talud, delapan titik jaringan listrik putus, dua kandang hewan rusak, serta lain-lain dua titik,” jelasnya.

Saat ini sudah ada 29 pos pantau yang tersebar di beberapa kanapanewon dan satu pos induk. Kesiapsiagaan satuan tugas Tim Reaksi Cepat (TRC), pemadam kebakaran, serta Pusdalops pun juga ditingkatkan.

Baca Juga: Ketua Yayasan Ular Sioux Indonesia, Aji Rachmat Purwanto Meninggal Dipatuk Ular King Cobra Saat Beri Pelatihan

"Kami juga telah berkomunikasi dengan para relawan dan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB)  yang tersebar di 75 desa," tutupnya.*** (florentina Retno)

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler