Tips Memilih Hewan Kurban, Simak Kuku Kaki hingga Nafsu Makannya, Begini Pentingnya

19 Juni 2023, 07:07 WIB
Simak tips memilih hewan kurban yang baik, inilah tips dari dosen UGM. Foto ilustrasi - Hewan Kurban di Nagan Raya. /purwoko/yogyaline.com/ @faktaatjeh / Instagram

YOGYALINE - Inilah tips memilih hewan kurban yang sehat dan cara penyembelihan hewan kurban yang baik. Simak tips dari Dosen Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta, Nanung Danar Dono PhD berikut ini.

Menyambut Hari Raya Idul Adha 2023 yang tinggal menghitung hari, tentu warga masyarakat ada yang sedang memilih-milih hewan kurban.

Memilih hewan kurban tidak bisa sembarangan. Pada saat akan membeli hewan kurban, sebaiknya memilih hewan kurban peliharaan yang baik. Yakni dari peternakan, atau petani yang biasa memelihara ternak secara baik.

Baca Juga: Tips Daging Kurban Awet-Segar dalam Kulkas

Hindari membeli hewan kurban yang dipelihara kurang semestinya, misalnya yang biasa dilepas di tempat pembuangan sampah. Hal ini baiknya dihindari karena besar kemungkinan ternak tersebut mengkonsumsi limbah logam berat.

Ia menekankan, hewan ternak untuk kurban hendaknya dipilih ternak yang sehat sempurna.

Hewan ternak yang sehat setidaknya memiliki ciri-ciri antara lain: kuat berdiri, tidak lemah, nafsu makan normal.

Sama pentingnya dalam memilih hewan kurban, jangan berspekulasi membeli hewan yang dalam keadaan sakit apalagi sakit yang menular, dan nampak ada cacat fisik. 

Menurutnya, untuk memilih hewan kurban pastikan dengan mengamati kuku kaki – yakni nampak sehat dan utuh, gerakan saat berjalan normal, tidak pincang.

“Jika hewan sakit, nampak dari nafsu makan hilang, malas berjalan, tubuh lemah,” kata Nanung dalam  Pelatihan Penyembelihan Hewan Kurban  di Auditorium Soepardjo Fakultas Peternakan UGM, Selasa,  13 Juni 2023 lalu.

Selain itu ada tips yang sebaiknya dilakukan menjelang hari H pemotongan hewan kurban.

Baca Juga: Ini Syarat dan Kriteria Memilih Hewan Kurban di Saat PMK Menggejala

Dikatakanm satu hari sebelum proses penyembelihan, usahakan untuk memuasakan ternak, setidaknya 12 jam sebelum disembelih.

Hal ini dimaksudkan agar ternak tidak beringas dan agresif saat disembelih, sehingga penanganan jauh lebih mudah. 

“Pemuasaan juga akan mengurangi isi rumen (perut) serta menyempurnakan proses konversi serabut otot dan pembuluh darah menjadi daging,” katanya.

Kemudian, proses penyembelihan dilakukan secara benar oleh jagal dengan memotong 3 saluran pada leher bagian depan yakni di bawah jakun, terdiri saluran nafas atau tenggorokan atau trakea, saluran makanan (kerongkongan/esofagus), dan pembuluh Darah arteri karotis dan vena jugularis.

“Setelah itu, gantung hewan kurban yang sudah mati pada kedua kaki belakangnya," tuturnya.

Pada proses pemotongan juga diingatkan jangan memotong-motong daging sambil merokok karena daging sangat peka terhadap bau, termasuk aroma tidak sedap asap rokok.

Baca Juga: Simak Tips Sederhana Kelola Uang Agar Lebaran Penuh Makna, Dosen Ekonomi UGM Ingatkan Skala Prioritas

Tak kalah lebih penting, pesannya, jangan pernah mencuci jeroan di sungai karena pada umumnya sungai di wilayah kota telah tercemar dengan bahan kimia, limbah rumah sakit, kuman-kuman penyakit seperti Escherichia coli dan Disentri. 

“Usahakan juga tidak meletakkan daging di permukaan tanah karena  kuman tumbuh 10.000-100.000 kuman per menit,” ungkapnya.

Selanjutnya untuk pendistribusian ke warga, diusahakan memisahkan daging dan jeroan serta mendistribusi daging dengan menggunakan tas anyaman bambu.

“Jika tidak ada, lebih baik menggunakan tas plastik bening,” katanya.***

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler