Masuk Masa Prapaskah pada Rabu Abu, Umat Katolik Jalani Puasa dan Pantang: Begini Aturannya

22 Februari 2023, 13:51 WIB
Penandaan abu di dahi pada umat Katolik saat memasuki masa Prapaskah hari Rabu Abu, sebagai tanda pertobatan. /bambang sugiharto/yogyaline.com

YOGYALINE - Mulai hari Rabu, 22 Februari 2023 ini umat Katolik di seluruh dunia memasuki masa Prapaskah. Masa Prapaskah dimulai pada hari Rabu Abu, ditandai dengan penerimaan tanda Salib di dahi.

Pada masa Prapaskah hingga Jumat Agung peringatan wafat Yesus Kristus (Isa Al Masih) pada 7 April 2023 mendatang, umat Katolik selama 40 hari menjalani puasa dan pantang.

Dalam Surat Gembala Prapaskah 2023 Keuskupan Agung Semarang (KAS) disebutkan mengenai peraturan puasa dan pantang tahun ini.

Baca Juga: Harga Tiket Kapal Pelni KM Dorolonda dan KM Umsini Bulan Februari 2023, Cek Lengkap Tarif Dewasa dan Balita

Mengacu pada Ketentuan Pastoral Keuskupan Regio Jawa (2016), pasal 138 no. 2.b dalam kaitannya dengan kanon 1249-1253 Kitab Hukum Kanonik (1983) tentang hari tobat, aturan puasa dan pantang, ditetapkan sebagai berikut:

Hari puasa tahun 2023 jatuh pada hari Rabu Abu, tanggal 22 Februari 2023; dan hari Jumat Agung tanggal 7 April 2023.

Hari pantang jatuh pada hari Rabu Abu dan hari Jumat selama masa Prapaska (22 Februari – 7 April 2023).

Yang dimaksud dengan berpuasa adalah makan hanya satu kali (1x) saja dalam sehari, yakni pada hari Rabu Abu dan hari Jumat Sengsara dan Wafat Yesus Kristus.

Umat beriman yang wajib berpuasa adalah yang berumur antara delapan belas (18) tahun sampai dengan awal tahun enam puluh (60).

Yang dimaksud dengan berpantang adalah tidak makan daging atau makanan lain yang disukai pada hari Rabu Abu dan hari Jumat selama masa Prapaska.

Namun sesuai dengan tradisi Gereja universal, berpantang ini dapat dilakukan juga setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu merupakan hari pesta wajib.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Lusa Gemini Jumat 24 Februari 2023, Cinta, Keuangan, Karier

Umat Katolik yang wajib berpantang adalah yang sudah genap berumur empat belas (14) tahun.

Agar umat Katolik, baik secara pribadi maupun bersama (keluarga/komunitas), dapat memanfaatkan 40 hari masa Prapaskah ini secara lebih berdaya untuk penyempurnaan diri dengan tobat dan matiraga.

Maka dianjurkan beberapa hal berikut:

  1. Masing-masing pribadi, keluarga, dan komunitas dapat mencari bentuk matiraga (puasa dan pantang) yang sesuai dengan jenjang usia dan kondisi kesehatan.
  2. Pada hari pantang dan/atau hari-hari lain yang ditentukan, setiap keluarga/komunitas dapat berpantang makan nasi atau menggantinya dengan bahan makanan pokok lokal dengan satu macam lauk (sebagaimana telah menjadi gerakan di beberapa paroki atau komunitas selama masa Prapaska dan peringatan Hari Pangan Sedunia).
  3. Selama empat puluh (40) hari dalam masa Prapaskah, secara pribadi atau secara bersama dalam keluarga/komunitas memilih wujud pertobatan dan silih yang lebih berdaya ubah.
  4. Setiap pribadi, keluarga, atau komunitas dapat mewujudkan karya amal kasih bagi mereka yang membutuhkan.
  5. Setiap pribadi, keluarga, atau komunitas dapat melatih diri lebih tekun dalam olah rohani, antara lain melalui ketekunan membaca dan merenungkan Kitab Suci, mengikuti renungan APP, rekoleksi/retret, latihan rohani, ibadat jalan salib, pengakuan dosa, meditasi, dan adorasi.

Tema APP tahun 2023 ini adalah: “Tinggal Dalam Kristus: Hadirkan Damai bagi Sesama dan Alam Ciptaan”

Baca Juga: Cek Perbandingan Harga Tiket Kapal Pelni KM Ciremai dan KM Dorolonda, Rute Bau–Bau di Bulan Februari 2023

Hal itu juga diuraikan dalam Buku Renungan Bersama APP KAS 2023 yang diterbitkan Panitia APP Keuskupan Agung Semarang.

Mengakhiri Surat Gembala ini Uskup Agung Semarang Robertus Rubiyatmoko mengajak umat Katolik menghayati dan memaknai hari-hari pantang dan puasa selama masa Prapaskah 2023.

“Ini sebagai kesempatan untuk menyatakan tobat di hadapan Tuhan, sesama dan alam semesta. Umat juga diajak berdoa agar Tuhan menganugerahkan damai sejahtera bagi bangsa tercinta, Indonesia”.

"Saya pun berdoa untuk Anda semua, semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat kesehatan, kesejahteraan, dan kerukunan bagi kita semua," pungkas Uskup KAS.***/bambang sugiharto

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler