Ganjar Minta Konferensi Umat Nasrani Sedunia Sebar Misi Perdamaian

- 10 Juli 2022, 20:44 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melaksanakan salat Idul Adha 1443 hijiriah di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu, 10 Juli 2022.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melaksanakan salat Idul Adha 1443 hijiriah di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu, 10 Juli 2022. /Krisno Wibowo/Yogyaline.com/Pemprov Jateng

 

YOGYALINE - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap, negara-negara yang hadir pada Konferensi Umat Nasrani Sedunia atau Mennonite World, membawa misi dan pesan damai, dari Indonesia untuk dunia. Konferensi itu dihadiri perwakilan 58 negara.

Kader PDIP mengemukakan itu usai menghadiri penutupan Mennonite World Conference Ke-17 di Holy Stadium Semarang, Minggu, 10 Juli 2022.

Ganjar menekankan, forum ini adalah momentum untuk menyampaikan pesan perdamaian. “Saya kira dari komunitas Mennonite sendiri ke mana-mana selalu membawa pesan damai itu," katanya.

Baca Juga: ACT Diduga Pangkas 10-20 Persen dari Donasi Rp 60 Milyar Tiap Bulannya

Ia berharap dari acara yang berlangsung sejak 5 Juli 2022 itu, akan memunculkan perenungan dan rekomendasi terkait hubungan antarnegara yang jauh lebih baik, termasuk juga di dalamnya hubungan manusia-manusia yang lebih baik.

Dikatakannya, Indonesia sudah membuktikan ke dunia bahwa Presiden Jokowi pergi ke daerah-daerah konflik, dan kemudian beberapa menteri luar negeri sekarang sedang berkumpul di Indonesia. “Kami mencoba dengan berbagai daya upaya agar perdamaian dunia ini terjaga," ujarnya.


Menurut Ganjar, menyebarkan pesan perdamaian merupakan gerakan yang harus dilakukan bersama-sama, termasuk seluruh komunitas masyarakat dan organisasi termasuk Mennonite menjadi penting untuk berkontribusi.


Apabila pesan perdamaian itu sampai kepada seluruh masyarakat dunia, lanjut Ganjar, diharapkan tidak ada lagi perang seperti yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina saat ini.
 
"Kalau perang ini berlanjut sekarang ekonomi morat-marit, makan morat-marit, energi morat-marit, dan semua hanya saling menuding. Sekarang kelaparan sudah terjadi, negara-negara sudah ada beberapa yang tutup karena tidak ada energi," katanya.

Halaman:

Editor: Krisno Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x