Lookman Catat Sejarah di Eropa, Atalanta Wujudkan Pesta Penghapus Dahaga Gelar

- 23 Mei 2024, 11:15 WIB
Pemain Atalanta dan pelatih merayakan kemengan dengan mengangkat trofi juara Liga Europa 2023-2024
Pemain Atalanta dan pelatih merayakan kemengan dengan mengangkat trofi juara Liga Europa 2023-2024 /Instagram @433/atalanta/

Awal yang luar biasa dari pemain Italia itu membuahkan hasil pada menit ke-12, ketika mantan bek sayap Chelsea Davide Zappacosta menarik bola kembali melintasi kotak enam yard dan ke tiang belakang, di mana Lookman menangkap Exequiel Palacios yang sedang tidak siap.

Sejumlah tim pelatih Atalanta mau tidak mau menyerbu lapangan Dublin dalam kegembiraan. Upaya Leverkusen untuk merangkai serangan balasan seakan menjadi sia-sia.

Baca Juga: Cek Prediksi Skor - Skenario Chelsea Lolos Liga Europa, Bournemouth Tampil Mencengangkan

Sejarah dibuat untuk Lookman pada menit ke-25; Leverkusen kehilangan penguasaan bola di area pertahanan mereka sendiri. Pemain internasional Nigeria itu dengan cerdik mengecoh Granit Xhaka dan menemukan tendangan jarak jauh dari jarak 20 yard dengan penuh percaya diri.

Dengan melakukan hal tersebut, Lookman menjadi pemain pria Afrika pertama yang mencetak lebih dari satu gol di final besar UEFA.

Leverkusen yang tampil lesu tidak dapat memberikan respons sebelum jeda, meskipun ketertarikan mereka untuk melakukan comeback yang luar biasa membuat Atalanta tidak bisa bernapas dengan mudah.

Sebelum perjalanan mereka ke Dublin, Leverkusen telah bermain imbang tiga kali dan memenangkan satu dari empat pertandingan di mana mereka tertinggal dua gol musim ini. Harapan masih terbuka.

Masuknya Boniface untuk menggantikan Stanisic di babak pertama bukanlah hal yang mengejutkan; sementara itu, Giorgio Scalvini menggantikan Sead Kolasinac yang cedera untuk La Dea.

Penguasaan bola terbesar di awal babak kedua menjadi milik Leverkusen, namun juara Jerman itu masih kekurangan sentuhan akurat untuk bola terakhirnya.

 Penghargaan diberikan karena aksi barisan belakang Atalanta yang kukuh dan tekanan yang tak tergoyahkan. Saat menit ke-75 tiba, Atalanta memiliki cengkeraman yang paling kuat untuk meraih mahkota berkat pahlawan hat-trick mereka. Sekali lagi, Leverkusen kurang hati-hati menjaga area.

Halaman:

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah