PUPR Bakal Gelontorkan Duit Rp 2,1 Triliun untuk Padat Karya Tunai, Warga Pedesaan Siap-siap

- 16 Juni 2023, 08:15 WIB
program Padat Karya Tunai memiliki sejumlah makna penting, termasuk penyerapan tenaga kerja.
program Padat Karya Tunai memiliki sejumlah makna penting, termasuk penyerapan tenaga kerja. /kementerian PUPR/Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR

YOGYALINE - Penciptaan lapangan kerja guna meningkatkan penyerapan tenaga kerja juga dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya, Kementerian PUPR menyatakan akan mempercepat pelaksanaan program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) Tahun Anggaran (TA) 2023.

Program padat karya itu memiliki makna penting dalam mendistribusikan anggaran infrastruktur kerakyatan hingga ke desa/pelosok, serta mendorong perekonomian masyarakat dan memperluas lapangan pekerjaan.

Alokasi anggaran Padat Karya Tunai bidang permukiman TA 2023 sebesar Rp 2,1triliun dengan progres penyerapan keuangan hingga Semester I tahun 2023 (per 12 Juni 2023) sudah 42,47 persen dan pekerjaan fisik mencapai 13,38 persen.

Baca Juga: Begini Progres Pengembangan Kawasan Wisata Dieng Jateng oleh PUPR, Memoles di Dua Daerah, Kapan Selesai?

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan alokasi anggaran Padat Karya Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR TA 2023 disalurkan melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).

Selain itu juga program dukungan Sanitasi Pondok Pesantren, Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), dan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW).

“Berdasarkan pemantauan sampai saat ini terdata sudah menyerap tenaga kerja sebanyak 15.639 orang dari rencana total penyerapan tenaga kerja sebanyak 62.000 orang,” kata Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI seperti dikutip dari situs Kemterian PUPR, Kamis 15 Juni 2023 malam.

Pada TA 2023, Ditjen Cipta Karya melaksanakan program Pamsimas di 1.063 desa dengan progres fisik 15,33 persen dan menyerap tenaga kerja 1.698 orang.

Selanjutnya untuk Sanimas di 1.890 lokasi dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 5.157 orang.

Baca Juga: Ingat Warning Menteri PUPR, Inilah Progres Jalur Tol Jogja - Banyurejo Geber Borepile dan Box Underpass

Program padat karya bidang permukiman lainnya adalah pembangunan sanitasi Pondok Pesantren/Lembaga Pendidikan Keagamaan yang tersebar di 1.550 lokasi di Indonesia.

Pelaksanaan program ini di antaranya pembangunan bangunan MCK yang terdiri dari bilik mandi dan kakus/toilet, tempat wudhu, tempat cuci tangan dan tempat cuci pakaian.

Selain itu juga instalasi pengolahan air limbah domestic dengan progres fisik 13,37 persen dan menyerap 2.533 tenaga kerja.

Kemudian TPS3R di 307 lokasi dengan capai penyerapan tenaga kerja 528 orang. Pembangunan TPS-3R dengan melibatkan masyarakat diharapkan tidak hanya mengurangi kuantitas sampah dari sumbernya, tetapi juga memberikan pembelajaran serta praktik langsung kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Terkait program itu di sisi lain juga terjadi penyerapan tenaga kerja karena dilaksanakan dengan skema padat karya.

Terakhir, program PISEW yang dilaksanakan di 1.340 kecamatan di Indonesia.

Saat ini progres fisik keseluruhan sudah mencapai 15,89 persen dan telah berkontribusi menyerap dengan serapan tenaga kerja 5.106 orang.

Program PISEW dilakukan melalui dukungan infrastruktur dasar di skala kawasan seperti perbaikan saluran drainase dan perbaikan jalan lingkungan untuk mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat. 

Baca Juga: Jalan Tol Yogya Bawen Jadi Prioritas, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Minta Dipercepat 

“Dengan mempertimbangkan waktu pelaksanaan, proses verifikasi dan penetapan penerima manfaat program PKT tahun 2023 yang memenuhi kriteria akan ditutup paling lambat akhir Juni 2023,” kata Diana Kusumastuti.

Kementerian PUPR melanjutkan pelaksanaan program infrastruktur berbasis masyarakat (IBM) bidang permukiman pada TA 2024 dengan alokasi anggaran Rp 2,11 triliun.

Besaran anggaran tersebut diharapkan dapat berkontribusi menyerap tenaga kerja sebanyak 47.000 orang melalui pekerjaan Pamsimas di 1.183 lokasi.

Selanjutnya program Sanimas di 1.546 lokasi, Sanitasi LPK di 1.279 lokasi, PISEW di 738 lokasi, TPS3R di 173 lokasi, termasuk mendukung program Penanganan Kemiskinan Ekstrem di 15 lokasi.***

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah