Pada saat itu, PO sempat kirim pesa WA dengan mengabarkan bahwa ia sedang berada di rumah Tohari alias Mbah Slamet. Mbah Slamet sendiri diketahui oleh keluarga korban merupakan seorang dukun pengganda uang.
Dalam pesan terakhirnya itu PO pun meminta agar anaknya, SL dan GE datang ke rumah Mbah Slamet bersama aparat berwajib.
Dituliskan di pesan itu jika dirinya tidak segera pulang hingga Minggu, 26 Maret 2023 berarti ada hal yang mencelakai dirinya.
Kemudian, atas dasar laporan dari GE tersebut, Satreskrim Polres Banjarnegara pun melakukan penyelidikan dan menangkap Mbah Slamet.
Belakangan, dari interograsi dan penyidikan lebih lanjut, polisi menemukan jasad PO terkubur di jalan setapak menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pada 1 April 2023.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Mbah Slamet tega membunuh PO lantaran didasari motif kesal. Pasalnya, ia ditagih terus-menerus oleh PO soal penggandaan uang yang sebelumnya memang telah menyetor uang kepadanya.
Mbah Slamet menjanjikan untuk melipatgandakan uang yang disetorkan PO, yakni dari Rp70 juta menjadi Rp5 miliar.