Kebutuhan ASN Tahun 2022 Ditetapkan 530.028 Orang: Bersiap, Bidang Ini yang Jadi Prioritas Kemen PAN RB

- 16 September 2022, 08:40 WIB
MenPAN RB buka peluang Calon ASN 2022. Jumlah kebutuhan ASN tahun 2022 telah ditetapkan.
MenPAN RB buka peluang Calon ASN 2022. Jumlah kebutuhan ASN tahun 2022 telah ditetapkan. /instagram @kemenpanrb

YOGYALINE - Kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia pada 2022 mencapai 530.028 orang. Hal itu telah ditetapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Jumlah kebutuhan ASN itu merupakan total dari penetapan kebutuhan ASN tahun 2022 untuk instansi pusat sebanyak 90.690 dan instansi di daerah sebanyak 439.338 orang.

Kebutuhan ASN instansi di daerah terinci sebagai berikut: sebanyak 319.716 PPPK Guru, 92.014 PPPK Tenaga Kesehatan, dan 27.608 PPPK Tenaga Teknis.

Baca Juga: Viral, Tabungan Umroh Penjaga SD di Solo Hancur Dicacah Rayap, Eh... Gibran pun Dapat Koreksi Netizen

Menteri PAN-RB (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas menyebutkan bahwa salah satu prioritas pemerintah saat ini adalah penataan tenaga non-ASN.

Oleh arena itu penetapan kebutuhan ASN tahun 2022 sekaligus menjadi komitmen nyata pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan guru dan tenaga kesehatan secara nasional.

"Arah kebijakan pengadaan ASN tahun 2022 kita fokus pada pelayanan dasar yaitu guru dan tenaga kesehatan”.

“Fokus lainnya adalah keberpihakan kepada eks tenaga honorer kategori II (THK-II)," jelas Menteri Anas, seperti yang dikutip prfmnews.id dari Laman Resmi Menpan pada Kamis 15 September 2022.

Anas menyebutkan bahwa saat ini fenomena yang terjadi secara nasional adalah penyebaran ASN tidak merata dan masih menumpuk di kota besar.

Sementara proses rekrutmen, penyebaran, dan kebutuhan tiap tahun dinilain sudah sangat transparan.

Baca Juga: Hasil Liga Eropa AS Roma Tundukkan HJK 3-0, Jose Mourinho Sebut Dybala Kirim Energi Magis

Menpan mengatakan, arahan Presiden RI Joko Widodo sangat jelas, yaitu pemerataan SDM ASN. Rekrutmen pun harus jelas dan akuntabel.

"Jadi masalahnya tidak hanya kekurangan tetapi juga penyebaran. Padahal Pak Presiden sangat memperhatikan luar Pulau Jawa," ungkap Anas.

Menurut Anas ketimpangan ini tidak semata-mata perkara jumlah saja, tetapi adanya fenomena ASN yang suka berpindah-pindah ketika mereka sudah masuk menjadi ASN.

Hal itu dikatakannya juga menjadi penyebab ketimpangan soal sebaran ASN di Indonesia itu.

Hal ini membuat distribusi ASN menjadi tidak merata, di samping alasan karena minimnya pendaftar calon ASN di daerah-daerah terpencil.

Anas berharap bahwa ASN bukan menjadi ladang mencari pekerjaan, tetapi untuk pengabdian dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini, Jumat 16 September 2022, 4 Zodiak Makin Mesra Menjalin Asmara

"Tetapi setelah diterima banyak yang minta pindah ke kota lain. Maka setiap tahun banyak tempat di luar Pulau Jawa yang kekurangan nakes dan guru," ujar mantan Bupati Banyuwangi tersebut.***

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x