Capres yang Didukung Jokowi Berpeluang Menang, Ini Alasannya.

- 17 Agustus 2022, 12:05 WIB
Calon presiden yang akan berlaga dalam Pemilu 2024, akan menang bila mendapat dukungan dari Joko Widodo.
Calon presiden yang akan berlaga dalam Pemilu 2024, akan menang bila mendapat dukungan dari Joko Widodo. /YouTube/Sekretariat Presiden/

 

 

YOGYALINE - Julukan sosok Joko Widodo sebagai salah satu King Maker yang paling berpengaruh dalam Pilpres 2024, semakin kokoh. Kandidat presiden yang akan berlaga di tahun 2024 berpotensi menang jika medapat dukungan dari Jokowi.  

Pengamat politik dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Agus Riewanto berpendapat kandidat Pemilihan Presiden 2024 yang didukung atau mendapat restu dari Joko Widodo akan memenangi pilpres mendatang.

"Jokowi orang yang kini paling berpengaruh di Indonesia, sehingga menjadi bagian yang menentukan siapa pun yang akan menjadi capres. Siapa pun capresnya, ingin menjadi bagian dari Pak Jokowi, berupaya didukung Jokowi, mereka (capres) sudah pasti berupaya meminta restu Jokowi,"

Pendapat ini dikemukakan pengamat politik dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Agus Riewanto, melalui keterangan pers tertulis di Semarang, Rabu, 17 Agustus 2022.

Agus mengungkapkan, relawan Jokowi sangat kuat, karena selama 2 periode menjabat presiden, Jokowi selalu dikelilingi relawan dari berbagai sektor segmentasi.  Sehingga, para capres selalu ingin menjadi bagiian dari jejaring Jokowi.

"Itu tak bisa diabaikan banyak orang (capres), selama ini ada modal kuat hingga terpilih jadi presiden dua kali, karena punya daya tawar di depan partai dan mampu mengkomunikasikan beragam partai," ujarnya.

Baca Juga: Tak Terbukti Dilecehkan, LPSK Tolak Permintaan Perlindungan dari Putri Candrawathi


Karena itu, para capres akan berlomba-lomba ingin dikenal sebagai bagian dari jejaringnya Jokowi, dengan harapan bisa menyedot pemilih potensial sehingga menang dalam Pilpres 2024.

"Termasuk Jokowi menjadi salah satu penentu kemenangan capres yang bertarung di Pilpres 2024," katanya.

Capres yang tidak melirik dukungan dari sosok Jokowi, lanjut dia, kemungkinan besar terseok-seok hingga bisa menelan kekalahan karena capres yang bersangkutan harus membuka jalan sendiri yang risikonya jauh lebih besar.

"Ibarat babat hutan atau mencari jalan tikus, risiko jauh lebih besar kalahnya. Jalan bersama Pak Jokowi kan sudah lempeng, makanya mengikuti jejak Jokowi lebih mudah secara politik bagi capres," ujarnya.

Agus mengatakan bahwa selama ini, Jokowi yang mengawali karir dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga Presiden RI dikenal dekat dengan rakyat dan kenyataan itu menjadi daya tarik bagi pemilih karena berasal dari masyarakat biasa.

Baca Juga: Dua Napi Ini di Nusakambangan Kini Ikrarkan NKRI Harga Mati!

Hal itu terakumulasi sehingga Jokowi menang Pilpres 2019 dengan memperoleh 70.997.833 suara dan Pilpres 2024 meraih 85.036.828 suara.

"Slogannya kan 'Jokowi adalah Kita', kita representasi kebanyakan orang. Satu-satunyanya dari masyarakat biasa ke jenjang itu sehingga diterima semua kalangan karena representasi kita kan kebanyakan orang kecil dan bukan elit," kata Agus.

Pengamat Politik sekaligus Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menambahkan, salah satu faktor penentu elektabilitas capres adalah akumulasi dari dukungan Jokowi.

"Kita tahu Jokowi punya basis relawan yang militan atau simpatisan yang loyal. Simpatisan yang loyak ini kemudian mengikuti arah politik Pak Jokowi akan diberikan ke mana," ujarnya.

Bagi capres yang akan bertarung, kata dia, bisa mencontoh sosok Jokowi yang dibilang marketable sebab selama bertarung dalam pemilu baik tingkat kota, provinsi atau nasional bisa mengikuti selera pemilih mayoritas.

"Makanya Jokowi jadi salah satu variabel penentu kemenangan (Pilpres 2024) sehingga calon-calon kemudian mengidentikkan merasa dekat dan merasa diendorskan," katanya. ***

 

 

Editor: Krisno Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah