Network
YOGYALINE - Upaya cepat dan cekatan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar dan Komanadan Kodim (Dandim) 0733 Kota Semarang, Letkol Honi Havana,mengungkap kasus penembakan istri TNI, Rina Wulandari, diapresiasi KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Penyerahan penghargaan itu dilaksanakan di Mapolda Jawa Tengah, Semarang, hari Senin, 25 Juli 2022.
Dalam operasi yang melibatkan 50 anggota Polrestabes dan 24 anggota Kodam IV/Diponegoro itu, Jenderal Dudung menilai keberhasilan itu sebagai reaksi cepat Tim TNI-AD dengan Polri.
Secara keseluruhan, terdapat 50 anggota Polrestabes Semarang dan 24 anggota Kodam IV/ Diponegoro yang merupakan anggota tim gabungan pengungkapan perkara itu.
Baca Juga: Remaja SCBD Curhat ke Ridwan Kamil, Protes Baim Wong
KSAD juga menambahkan, dengan diungkapkannya misteri pembunuhan itu, mencerminkan soliditas TNI/Polri.
Adapun berkaitan dengan Kopda M, suami korban penembakan Rina Wulandari, yang diduga sebagai otak percobaan pembunuhan itu, Dudung telah memerintahkan untuk melakukan pengejaran terhadap yang bersangkutan.
"Ini saya ajak Danpuspom AD kalau ada kemungkinan yang bersangkutan tidak ada di Jawa lagi," katanya.
KSAD menegaskan akan menghukum dengan hukuman yang seberat-beratnya anggota TNI yang melanggar aturan.
"Sudah saya perintahkan kejar dalam waktu yang sesingkat-singkatnya agar segera tertangkap," katanya.
Istri seorang anggota TNI, ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya, Jalan Cemara III, Banyumanik, Kota Semarang, Senin (18/7).
Istri anggota Yonarhanud 15, Kopda M, tersebut ditembak dua kali di bagian perut.
Dalam pengungkapan peristiwa percobaan pembunuhan tersebut, polisi menangkap empat pelaku yang diduga sebagai pembunuh bayaran dalam peristiwa itu.
Selain itu, satu pelaku merupakan penyedia senjata api beserta empat butir yang digunakan untuk eksekutor penembakan. ***
