Sri Mulyani mengenang sewaktu masih sama-sama mahasiswa, sudah bertemu dengan Sri Adiningsih di beberapa kegiatan kemahasiswaan, seperti di acara lomba debat mahasiswa.
"Waktu itu kita ketemu pertama kali di Padjajaran. Saya masih di UI, beliau masih di UGM. Kami belum sarjana," kenang Sri Mulyani.
Ia menceritakan, dirinya dengan Sri Adiningsih sama-sama merupakan lulusan University Illinois at Urbana Champaign. Nining merupakan seniornya di kampus di Amerika Serikat itu.
“Kami S2 dan S3, tahunnya hampir sama. Beliau duluan, baru saya setahun kemudian,” terangnya.
Nining disebutnya teman yang menjemputnya di bandara ketika ia sampai di Illinois.
“Saya kenal banget beliau dari sisi luar biasa baik hatinya, suka menolong teman dan beliau selalu berpikir baik tentang manusia lain,” tuturnya berkaca-kaca.
Sekembali ke Indonesia, kedua alumni Universitas Illinois itu pun aktif dalam advokasi publik saat krisis ekonomi dan perbankan melanda Indonesia.
Di zaman reformasi, keduanya menjadi tim perumus amandemen UUD 1945 menyangkut pasal 33 tentang ekonomi.
Menurutnya, Sri Adiningsih merupakan sosok yang luar biasa. Suka membantu, baik secara pemikiran maupun tenaga.