Simak Pameran Foto di Jogja, Ingat-ingat Gempa 17 Tahun Lalu, Jumlah Karya Sesuai Magnitudo

- 25 Mei 2023, 11:25 WIB
Pameran foto di Jogja mengenang kejadian gempa 17 tahun silam yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Ada pesan dari pameran foto ini.
Pameran foto di Jogja mengenang kejadian gempa 17 tahun silam yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Ada pesan dari pameran foto ini. /purwoko/yogyaline.cim/panitia pameran foto

YOGYALINE- Mengenang peristiwa 17 tahun lalu saat gempa mengguncang Jogja dan sekitarnya, momen tersebut dimanfaatkan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Jogja untuk menggelar pameran foto jurnalistik bertajuk 'Kilas Pitulas'.

Peristiwa 27 Mei 2006, gempa berkekuatan 5,9 skala Richter menerjang Jogja dan sekitarnya pada pukul 05.53 WIB.

Ketua PFI Jogja Oka Hamied menjelaskan, pameran ini merupakan refleksi sekaligus mengenang peristiwa yang pernah terjadi dan menimpa masyarakat Jogja dan sekitarnya.

Baca Juga: Tangan Kanan Bos PT Solitech Dijemput di Jogja - Peran 7 Tersangka Kasus BTS Terungkap, Simak Fakta-fakta Ini

"Kilas Pitulas atau Kilas Tujuh Belas, kami jadikan sebagai tema besar dalam menghadirkan kembali kilasan peristiwa gempa 17 tahun lalu yang menelan lebih dari 5.700 korban jiwa," kata Oka,  Rabu, 24 Mei 2023.

Ada 59 karya dari para pewarta foto lintas generasi dan media yang bakal dipamerkan diWarung Mie Ayam dan Bakso Dhongso, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, pada 26 Mei - 2 Juni 2023.

"Banyaknya karya yang berjumlah 59 foto itu kami selaraskan dengan kekuatan gempa 5,9 skala Richter," terang Oka.

Ia menjelaskan, tujuan dari pameran ini adalah agar pemerintah dan masyarakat dapat lebih peduli akan mitigasi kebencanaan.

Karena gempa yang berpusat di Kabupaten Bantul pada 17 tahun silam merupakan pelajaran penting bagi seluruh masyarakat.

Dengan adanya mitigasi kebencanaan yang baik dan benar, maka kerusakan dan korban bencana diharapkan juga dapat diantisipasi.

“Tak hanya kejadian 17 tahun silam, Kilas Pitulas juga menyuguhkan dokumentasi terkini masyarakat yang sadar akan pentingnya mitigasi kebencanaan yang baik,” jelasnya.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5.2 Dirasakan Warga Yogyakarta Saat Hujan Reda, Listrik Hidup 1 Menit lalu Padam Lagi

Sejumlah catatan sejarah menunjukkan bahwa gempa bumi sudah berulang kali terjadi di Jogja. Wilayah D.I. Jogjakarta setidaknya pernah dilanda 12 kali gempa bumi yang bersifat destruktif atau merusak.

Sebelum peristiwa 27 Mei 2006, bencana gampa juga terjadi pada tahun 1840 dan 1859 yang diikuti tsunami, lalu tahun 1867, 1875, 1937, 1943, 1957, 1981, 1992, 2001, 2004.

Gempa berkekuatan 5,9 skala Richter yang terjadi pada hari Sabtu, 27 Mei 2006 silam disebutkan menjadi bencana paling mematikan dalam sejarah modern di Jogja dan sekitarnya.

Ingatan pendek masyarakat menyebabkan banyak bencana yang pernah terjadi dilupakan, sehingga saat bencana kembali berulang, kerusakan dan korban jiwa kembali berjatuhan.

Oka berharap, di masa depan gempa tak boleh lagi menjadi hal buruk bagi warga.

Oleh karena itu pengetahuan tentang gempa atau mitigasi kebencanaan perlu ditingkatkan kembali, terlebih di DIJ yang menjadi daerah rawan akan bencana.

Baca Juga: Ada Apa Tentang LINK FOTO Gurun Sahara di Google Maps Street View hingga Viral di TikTok? Ternyata Begitu

“ PFI Jogja melalui pameran foto jurnalistik Kilas Pitulas berharap bisa mengajak masyarakat untuk menjaga kesadaran tentang risiko bencana gempa, merawat memori kolektif akan bencana gempa, dan juga melihat ketangguhan masyarakat saat menghadapi bencana gempa,” pungkasnya.***/bambang sugiharto

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x