YOGYALINE - Dua kekuatan sepak bola Eropa memasuki ring pada Jumat dinihari 21 Juni 2024, saat Spanyol dan Italia bersaing mengamankan tempat di fase sistem gugur Euro 2024. Keduanya memenangkan pertandingan pembukaan Grup B. Dengan demikian satu poin lagi sudah cukup bagi juara bertahan dan musuh bebuyutan mereka di Nations League untuk melaju.
Ketika pelatih Spanyol Luis de la Fuente mengirim timnya ke Olympiastadion Berlin untuk pertandingan pembuka Euro 2024, ia puas dengan timnya karena di babak pertama dengan keunggulan tiga gol atas Kroasia.
Baca Juga: Jerman Lolos ke 16 Besar: Kroos Masih Terpercaya, Musiala Bintang Serangan
Alvaro Morata, Fabian Ruiz dan Dani Carvajal semuanya mencetak gol sebelum jeda untuk mengawali musim dengan sukses besar.
Setelah menurunkan pemain termuda di kompetisi ini – Lamine Yamal yang berusia 16 tahun, pencipta gol ketiga La Roja, Unai Simon menyelamatkan tendangan penalti yang membuat catatan lain yang mengesankan.
Penampilannya yang tenang menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi penantang dalam perebutan trofi musim panas ini.
Spanyol telah meraih juara Eropa pada tahun 1964, 2008 dan 2012. Mereka ingin menambahkan mahkota kontinental keempat ke dalam koleksinya.
Spanyol tampil impresif, dimana kini hanya kalah satu kali dari 11 pertandingan kompetitif di bawah asuhan De la Fuente. Mereka juga emenangkan masing-masing dari tujuh pertandingan terakhir. Itu mewakili rekor terbaik mereka sejak tahun 2017.
Secara rekor head to head, La Roja mengalahkan Italia di semifinal UEFA Nations League berturut-turut, dan kemudian memenangkan edisi tahun lalu. Tetapi mereka belum pernah memenangkan tiga pertandingan berturut-turut melawan Italia.
Butuh satu poin
Ketika kedua tim bertemu di Gelsenkirchen, masing-masing berbagi satu poin mungkin cukup untuk membawa keduanya lolos ke babak 16 besar. Tetapi soal harga diri yang masih dipertaruhkan dalam laga ini sehingga dipastikan upaya memenangkan laga menjadi tujuan lebih utama.
Sementara rekan-rekan mereka dari Iberia lebih unggul akhir-akhir ini, Italia berhasil mengalahkan Spanyol melalui adu penalti tiga tahun lalu dalam perjalanan menuju kejayaan Euro 2020.
Sejak kalah dari La Roja di Nations League bulan Juni lalu, tim baru Azzurri hanya kalah satu kali dari 12 pertandingan berikutnya.
Baca Juga: Prediksi Slovenia vs Serbia pada Euro 2024 Malam Ini, Momen Spesial Eriksen
Luciano Spalletti membawa semangat baru ke skuad yang mulai goyah di bawah asuhan Roberto Mancini.
Namun, Italia mulai mempertahankan gelar mereka dengan cara yang mengkhawatirkan, sebelum dengan cepat pulih dari kekhawatiran awal dalam pertandingan Grup B hari Sabtu melawan Albania. Mereka membukjtikan tampil solid untuk meraih poin maksimal.
Nedim Bajrami dari Sassuolo mencetak rekor Euro baru untuk gol tercepat - mencetak gol hanya dalam waktu 23 detik. Namun tim asuhan Spalletti segera bangkit kembali.
Alessandro Bastoni menyamakan skor 10 menit kemudian, sebelum rekan setimnya di Inter Milan Nicolo Barella membawa mereka unggul.
Kini tak terkalahkan dalam 10 pertandingan di Kejuaraan Eropa - dengan pertandingan pertama adalah kemenangan 2-0 atas Spanyol pada tahun 2016 - kekalahan terakhir Italia di kompetisi ini terjadi saat melawan Republik Irlandia delapan tahun lalu.
Meskipun dianggap sebagai tim luar musim panas ini, ambisi utama Azzurri adalah menjadi tim kedua yang memenangkan Euro berturut-turut, mengikuti jejak Spanyol. Namun pertama-tama sebelum mimpi lebih jauh, mereka harus memastikan tiket di genggaman ke fase sistem gugur.
Prediksi line up:
Spanyol:Simon; Carvajal, Le Normand, Nacho, Cucurella; Pedri, Rodri, Ruiz; Yamal, Morata, Williams
Italia:Donnarumma; Di Lorenzo, Bastoni, Calafiori, Dimarco; Jorginho, Barella; Frattesi, Pellegrini, Chiesa; Scamacca
Prediksi skor: 2-1