Network
YOGYALINE - Menindaklanjuti rencana pengembangan kawasan Pulau Rempang Galang , Kota Batam, Kepri sebagai kawasan ekonomi baru, Menteri Investasi yang juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia SE melakukan peninjauan ke kedua pulau di Kota Batam, Minggu 13 Agustus 2023.
Kawasan Pulau Rempang Galang Kota Batam yang selama ini status quo, dalam waktu ke depan akan segera dibuka untuk pengembangan industri. Setelah adanya keputusan pemerintah dan kesepakatan berbagai stake holders dan investor, Pulau Rempang Galang diproyeksikan menjadi kawasan ekonomi baru di Batam, Kepri.
Peninjauan oleh Menteri Investasi ke Pulau Rempang Galang itu disebutkan bertujuan untuk mewujudkan sinergi antara pemerintah, investor, dan masyarakat dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi wilayah tersebut.
Baca Juga: Pantai Baru Muncul di Pulau Batam, Pasir Putih Halona Bikin Pengunjung Betah Berlama-lama
Turut hadir dalam agenda peninjauan lapangan tersebut Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, S.E., M.M., Wakapolda Kepulauan Riau, Brigjen Pol Asep Safrudin, S.I.K., M.H, Direktur Tipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pol Drs Hersadwi Rusdiyono, S.H, M.H, Kabinda Provinsi Kepulauan Riau, Brigjen TNI Bonar Panjaitan, Walikota Batam / Ex Offcio BP Kawasan, H.M Rudi, SE, dan lain-lain.
Hadir pula sekaligus menyampaikan aspirasinya, sejumlah tokoh masyarakat Pulau Rempang dan masyarakat setempat.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan masyarakat Pulau Rempang Kecamatan Galang menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan di Kecamatan Galang Pulau Rempang. Meskipun demikian, kami juga menolak rencana penggusuran bangunan tempat tinggal (rumah) yang terletak di desa yang telah diakui sebagai kampung tua.
Perwakilan masyarakat Pulau Rempang juga menegaskan bahwa meskipun mereka dengan tulus menyambut pembangunan yang akan dilaksanakan di Pulau Rempang, hak atas lahan yang telah mereka gunakan selama ini perlu diakui.
"Kami juga mengungkapkan penolakan terkait rencana penggusuran makam yang sudah ada, karena makam tersebut adalah tempat peristirahatan terakhir bagi orang tua dan leluhur masyarakat setempat," ujar perwakilan masyarakat Pulau Rempang.
